REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Daerah Kerja (Daker) Makkah mengumumkan lima nama baru jamaah haji asal Indonesia yang meninggal dunia akibat mobile crane terjungkal di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Ahad (13/9) dini hari waktu setempat.
Kepala Daker Makkah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Arsyad Hidayat mengatakan, empat jenazah merupakan nama yang selama ini dikabarkan menghilang. Satu nama lainnya, yaitu Adang Jopie Lili, tidak pernah masuk dalam daftar korban mobile crane terjungkal di Masjidil Haram.
Arsyad menyatakan mereka sempat mendapatkan perawatan sebelum meninggal. Berdasarkan infromasi dari beberapa saksi, dia menambahkan, mereka mengalami luka, sempat berbicara, dan sadarkan diri. "Tapi dalam proses berikutnya mengalami penurunan sehingga meninggal dunia pada hari berikutnya," kata dia di Kantor Daker Makkah, Syisyah, Makkah, Ahad (13/9).
Jumlah jamaah haji asal Indonesia yang meninggal karena mobile crane terjungkal sebanyak tujuh orang. Dua orang telah dipastikan sejak hari pertama kejadian, yaitu Iti Rasti Darmini dari Kelompok Terbang (Kloter) Jakarta-Bekasi (JKS) 23 dan Masnauli Sijuadil Hasibuan dari Kloter Medan (MES) 09.
Empat orang sempat dilaporkan tidak kembali ke kloternya. Yaitu Painem Dalio Badullah dari Kloter Medan (MES) 08, Saparini Baharuddin Abdullah dari Kloter Medan (MES) 08, Nurhayati Rasad Usman dari Kloter Padang (PDG) 04, dan Ferry Mauludin Arifin dari Kloter Jakarta-Bekasi (JKS) 12.
Sedangkan Adang Joppy Lili dari Kloter JKS 16 dipastikan meninggal bersama empat lainnya ketika Tim Daker Makkah memastikan jenazah di pemulasaran jenazah, Almuaisim. "Proses memverifikasi jenazah tidak sederhana," kata Arsyad.