Senin 14 Sep 2015 07:24 WIB
Musibah Crane Jatuh

Tiga Jamaah Indonesia Kembali Terverifikasi Jadi Korban Tewas

Rep: Ratna Puspita/ Red: Hazliansyah
Raja Salman meninjau lokasi jatuhnya crane di Masjidil Haram, Makkah, Sabtu (12/9).   (Reuters/Bandar al-Jaloud/Saudi Royal Court)
Raja Salman meninjau lokasi jatuhnya crane di Masjidil Haram, Makkah, Sabtu (12/9). (Reuters/Bandar al-Jaloud/Saudi Royal Court)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daerah Kerja (Daker) Makkah memverifikasi tiga jamaah asal Indonesia meninggal karena mobile crane terjungkal di Masjidil Haram, Makkah. Dengan demikan, jumlah korban meninggal asal Indonesia mencapai sepuluh orang.

Kepala Daker Makkah Arsyad Hidayata mengatakan kepastian tewasnya tiga jamaah itu setelah tim Perlindungan Jamaah Daker Makkah melakukan verifikasi dan identifikasi di pemulasaran jenazah di Al Muaisim.

"Tim melakukan verifikasi dan identifikasi hingga pukul 01.00 dini hari waktu Arab Saudi," kata dia, Senin (15/9) dini hari waktu Arab Saudi.

Tiga jamaah yang menjadi korban meninggal, yaitu Sriyana Marjo Sihonom berjenis kelamin laki-laki dari Kelompok terbang (Kloter) Solo (SOC) 27, Masadi Saiman Tarimin berjenis kelamin laki-laki dari Kloter SUB 38, dan Situi Rukayah Abdus Somad Dasimon berjenis kelamin perempuan dari Kloter SUB 39.

Arsyad tidak dapat memastikan ketiga korban sempat dirawat di rumah sakit sebelum meninggal. Menurut dia, tim Perlindungan Jamaah Daker Makkah tidak mendapatkan informasi atau nama ketiga jamaah di rumah sakit-rumah sakit di Makkah.

"Ini nama baru, belum ada dalam daftar yang luka sebelumnya. Tapi, sebagian dari tiga termasuk jamaah yang dilaporkan tidak kembali ke pemondokan sejak kejadian crane," kata Arsyad.

Menurut Arsyad, Daker Makkah belum berhasil menghubungi keluarga ketiga jamaah tersebut hingga Senin dini hari. Karena itu, dia menyampaikan ke kantor wilayah daerah tempat tinggal korban agar segera menginformasikan kepada keluarga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement