Senin 14 Sep 2015 16:49 WIB

Meski Musibah, Crane Jatuh Perlu Diinvestigasi

Rep: DR Meta Novia/ Red: Erik Purnama Putra
Petugas mendatangi lokasi crane yang jatuh di kompleks Masjidil Haram.
Foto: Reuters
Petugas mendatangi lokasi crane yang jatuh di kompleks Masjidil Haram.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin mengatakan, dalam menghadapi musibah jatuhnya crane tak perlu saling menyalahkan satu sama lain.

"Saya lihat di televisi anginnya memang kencang sekali, ini lebih dari sekedar angin puting beliung. Meski ini musibah, investigasi penyebab musibah ini tetap perlu dilakukan," katanya di Jakata Senin, (14/9).

Raja Salman, ujar Din, juga sudah memerintahkan dilakukan investigasi secara transparan atas jatuhnya crane. Hasil investigasi juga akan disampaikan kepada publik.

"Perlu disampaikan juga bagaimana  perkiraan cuaca dari meterologi. Diharapkan tahun dengan jangan ada lagi alat-alat yang potensial berbahaya," katanya.

Terkait dengan ganti rugi bagi korban, Din yakin kalau Arab Saudi pasti memberikan ganti rugi kepada korban. "Saya yakin soal ganti rugi Arab Saudi pasti sudah paham, makanya saya yakin tak akan ada masalah," katanya. Akibat kejadian itu, sebanyak 107 orang wafat dan ratusan lainnya mengalami luka-luka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement