REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Keluarga korban musibah crane roboh di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, diminta waspada terhadap penipuan. Salah satu modus yang bisa dilakukan yakni meminta uang untuk menangani jamaah haji korban jatuhnya crane, Jumat (11/9) lalu.
"Keluarga korban harus tetap waspada terhadap pihak-pihak yang mengaku panitia dan menyampaikan informasi terkait dengan berita korban di Arab Saudi, kemudian meminta uang transfer atau apa pun," kata Kepala Daerah Kerja (Daker) Mekkah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji 1436H/2015, Arsyad Hidayat, di Mekkah, Arab Saudi, Selasa.
Arsyad mengatakan, penanganan seluruh korban musibah crane seluruhnya ditanggung Pemerintah Saudi baik korban luka-luka maupun meninggal. Dengan demikian bila ada permintaan transfer uang atau sejenisnya terkait dengan korban musibah crane, ia menyatakan hal itu tidak dibenarkan. "Kami nyatakan itu sebuah penipuan," ujar Arsyad.
Ia meminta keluarga korban terutama di Tanah Air agar memantau dan memeriksa informasi nama-nama korban yang masih dirawat maupun sudah meninggal dari sumber resmi di Kementerian Agama.
"Atau silahkan menghubungi langsung hotline kami +966 543603154," ujar Arsyad.
Musibah crane roboh di Masjidil Haram, Makkah, pada Jumat (11/9) tersebut, telah mengakibatkan lebih dari 107 jamaah dari berbagai negara meninggal dunia. Sebanyak 11 di antaranya dari Indonesia.