REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ratna Puspita dari Tanah Suci
MAKKAH -- Tenda-tenda untuk jamaah haji Indonesia ketika melakukan prosesi wukuf mulai dibangun di Padang Arafah. Tiang-tiang konstruksi tenda sudah berdiri di lahan yang akan ditempati jamaah haji asal Indonesia, Rabu (16/9).
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan peningkatan kualitas layanan juga sudah dapat terlihat di Arafah. "Peningkatan kualitas sudah kita saksikan bersama, pengadaan karpet lebih baik," kata menag usai kunjungan ke Arafah dan Mina, Rabu (16/9).
Menag menyempatkan duduk di karpet yang bakal digunakan jamaah pada penyelenggaraan haji tahun ini. Dia menyatakan karpet itu sangat berbeda dengan karpet tipis atau hambal yang digunakan pada penyelenggaraan haji tahun-tahun sebelumnya.
"Dulu lusuh, berdebu, dan tipis, Tahun ini, karpetnya memang tidak baru tapi lebih bersih dan tebal. Ini akan memberikan kenyamanan bagi jamaah haji," kata dia.
Amirull Hajj Indonesia Maman Abdurrahman mengatakan karpet yang ditunjukkan Muassasah memang lebih baik dibandingkan penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya. "Dulu itu duduk saja bisa berasa batu di bawahnya sehingga harus pakai sajadah. Yang kali ini lebih tebal," kata dia.
Lukman bersama rombongan Amirul Hajj juga sempat melihat fasilitas penyejuk udara atau air cooler yang sudah disiapkan Muassasah. Kepada Muassasah, Lukman sempat bertanya apakah air cooler itu berupa kipas angin besar yang menyemprotkan air seperti yang ada di Masjidil Haram.
Ketua Muassasah Asia Tenggara Mohamed Amin Hasan Andergiri mengatakan air cooler itu berbeda dengan penyejuk udara di Masjidil Haram. "Kami akan tempatkan ini 60 buah di setiap maktab," kata dia.
Jamaah haji Indonesia akan menempati 51 maktab. Setiap maktab yang akan menempati areal dua hektare akan menampung hingga tiga ribu jamaah. Mereka akan berada dalam tenda-tenda berukuran besar.