Sabtu 19 Sep 2015 07:40 WIB

Jamaah Indonesia Optimalkan Hari Terakhir Operasional Bus Shalawat

Rep: Ratna Puspita/ Red: Indah Wulandari
Sejumlah jamaah haji sedang naik layanan bus shalawat dari shelter di Mahbas Jin menuju ke Masjidil Haram.
Foto: Republika/Heri Ruslan/ca
Sejumlah jamaah haji sedang naik layanan bus shalawat dari shelter di Mahbas Jin menuju ke Masjidil Haram.

REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH -- Jamaah calon haji asal Indonesia yang tinggal di wilayah Syisyah memanfaatkan operasional hari terakhir bus shalawat, Sabtu (19/8) pagi. Jamaah keluar dari pemondokan menuju Masjidil Haram untuk menunaikan shalat Shubuh mulai dari pukul 02.00 waktu Arab Saudi (WAS).

Pantauan Republika.co.id, jamaah yang tinggal di pemondokan 409, 414, 626, dan 625 berangkat ke Masjidil Haram dalam kelompok kecil terdiri dari dua hingga tiga orang. Mereka menunggu bus shalawat di tempat-tempat yang ditentukan sebagai halte. Penunjuk halte, yaitu bendera Merah Putih dan bendera Arab Saudi.

Bus shalawat nomor 7 yang melayani Syisyah 1-Terminal Syib Amir tampak masih kosong ketika memasuki wilayah pemondokan Sektor 4 di Syisyah. Ketika bus berhenti, jamaah langsung naik ke dalam bus.

Seorang jamaah bernama Joko sempat bertanya kepada petugas mengenai jam operasional bus shalawat pada hari terakhir ini. "Kalau saya pulang nanti, apakah busnya masih ada, pak?" ujar dia.

Petugas itu menjawab,"masih ada kalau bapak pulang sebelum jam 09.00." Joko tampak mengangguk-angguk dan langsung mengambil tempat duduk di sebelah istrinya. Dia pun menyatakan akan pulang setelah shalat Shubuh.

Zainuddin yang tinggal di pemondokan 625 juga bertanya mengenai jam operasional bus. Dia langsung menunjukkan kelegaan bus masih akan beroperasi dari Terminal Syib Amir hingga pukul 09.00 WAS.

Bus shalawat menjadi kendaraan andalan bagi jamaah haji untuk menuju ke Masjidil Haram. Angkutan ini dihentikan sementara menjelang wukuf hingga 28 September 2015 karena kebijakan pemerintah setempat.

Pantauan di Masjidil Haram, kondisi di Masjidil Haram tampak lebih lengang dibandingkan sehari sebelumnya. Jamaah asal Indonesia yang hendak melakukan shalat shubuh sudah tiba sejak pukul 02.00 WAS.

Namun, jumlah jamaah Indonesia yang berada di masjid terbesar di dunia itu sudah berkurang dibandingkan satu pekan lalu. Jamaah Indonesia tidak lagi mendominasi. Hanya terlihat beberapa kelompok jamaah yang sedang melakukan umrah.

Jamaah yang mendominasi justru berasal dari Eropa Timur seperti Kazakhstan dan Uzbekistan. Beberapa kelompok jamaah dari Afrika juga terlihat hendak melakukan umrah qudum atau kedatangan.

Hingga Jumat (18/9) pukul 23.00 WAS, jumlah jamaah calon haji Indonesia yang sudah berada di Makkah sebanyak 154.347 orang. Kepala Seksi Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Reza Muhammad Marzal mengatakan, mereka didampingi 1.875 petugas haji Indonesia.

Reza mengatakan, sebanyak 78.524 jamaah yang tergabung dalam 197 kelompok terbang (kloter) datang dari Bandara King Abdul Aziz, Jeddah. Sedangkan 75.832 jamaah tergabung dalam 184 kloter datang dari Madinah setelah menyelesaikan ibadah Arbain di Masjid Nabawi.

"Selama di Makkah, jamaah haji Indonesia menempati 112 pemondokan yang tersebar di sembilan sektor," kata Reza.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement