Sabtu 19 Sep 2015 10:55 WIB

Penjagaan Perbatasan Jeddah-Makkah Diperketat

Rep: EH Ismail/ Red: Indah Wulandari
Parade pasukan keamanan haji Arab Saudi di Makkah, Kamis (17/9).
Foto: AP/Mosa'ab Elshamy
Parade pasukan keamanan haji Arab Saudi di Makkah, Kamis (17/9).

REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH -- Jumlah tentara dan polisi yang menjaga pintu perbatasan utama dari Jeddah ke Makkah di Al-Shumaisi ditambah.

Penambahan personil keamanan sudah dimulai sejak Selasa (15/9) atau bertepatan dengan 1 Dzulhijjah 1436 H. Sebelumnya, jumlah tentara dan polisi di pintu perbatasan ini tidak terlalu mencolok pengendara yang melintas.

Pantauan Republika.co.id di pintu perbatasan Al-Shumaisi pada Jumat (18/9) dini hari, ratusan personil tentara dan polisi memeriksa setiap kendaraan yang melintas.

Sejumlah tentara bersenjata laras panjang juga berjaga-jaga di pintu perbatasan yang mirip pintu jalan tol itu. Polisi dan tentara memeriksa dokumen-dokumen serta surat identitas pengemudi yang ingin memasuki Makkah. Hanya kendaraan berstiker khusus yang tidak mengalami pemeriksaan terlalu lama.

“Kalau polisinya baik, kendaraan bersticker khusus langsung dibiarkan lewat kecuali di dalamnya ada penumpang yang mengenakan baju ihram,” kata Abdul Cholid Tambang, pengemudi yang membawa Republika.co.id melintas di perbatasan Al-Shumaisi.

Di pintu perbatasan Al-Shumaisi, kendaraan memanjang di enam lajur pemeriksaan. Ketatnya pemeriksaan membuat kendaraan macet dan proses melintas perbatasan bisa mencapai satu jam.

Dalam informasi resmi yang disebarkan melalui pesan singkat elektronik dan media massa lokal, hanya mereka yang mempunyai ijin resmi berhaji yang bisa masuk ke Makkah.

Personil keamanan sudah ditempatkan di 52 titik masuk Makkah. Peningkatan keamanan di pintu-pintu perbatasan ini bertujuan agar kondisi Makkah kondusif untuk penyelenggaraan ibadah haji.

Dadang, mukimin yang sudah tinggal 11 tahun di Jeddah menambahkan, setiap pengemudi asing harus memiliki kartu identitas izin tinggal di Arab Saudi (iqamah). Tanpa iqamah, pengemudi harus siap menghadapi pemeriksaan di kantor polisi yang bisa berujung pada penjara.

“Sekarang ada enam gerbang Al-Shumaisi yang dibuka, padahal kalau bukan musim haji hanya tiga gerbang yang dibuka,” kata Dadang.

Tak lama setelah melewati pintu perbatasan, kendaraan menuju Makkah juga akan diperiksa lagi. Kendaraan yang tidak mempunyai surat resmi akan dihalau kembali menuju Jeddah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement