REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Jamaah haji Indonesia bergerak dari pemondokan ke Padang Arafah, Makkah, Arab Saudi, pada Selasa (22/9). Mereka pun mempersiapkan perbekalan untuk perjalanan menuju Padang Arafah.
"Bawa apel, pisang, dan roti. Saya juga akan bawa air," kata Jamaah asal Kelompok terbang (Kloter) Medan (MES) 09, Abdul Hamid, di Pemondokan 704, Hotel Jirand Al Tayseer, Jarwal, Makkah, Senin (21/9).
Hamid mengatakan, dia dan istrinya, Saani (50 tahun), bakal berangkat ke Padang Arafah pukul 16.00 waktu Arab Saudi (WAS). "Pemberangkatan yang terakhir, siap-siapnya sejak jam dua siang," kata dia.
Berdasarkan keterangan yang diperoleh, dia menyatakan, Kloter MES 09 diperkirakan tiba di Padang Arafah menjelang maghrib. Kala itu, layanan katering sudah tersedia. Namun, Hamid menyatakan, dia memilih mempersiapkan berbagai perbekalan sejak dari pemondokan. "Memang sudah diinformasikan ada layanan makan. Tapi, buat persiapan dan jaga-jaga, kami tetap bawa bekal," kata dia.
Selain itu, menurut jamaah asal Tapanuli Selatan ini, perbekalan itu dapat dimakan ketika dalam perjalanan menuju Arafah. Hamid dan Saani membawa buah-buahan yang mengandung banyak air dan cepat mengenyangkan seperti apel dan air.
Tidak hanya, Hamid dan istrinya yang menyiapkan bekal untuk perjalanan ke Arafah. Jamaah asal Kloter Solo (SOC) 32, Mujilah (50), juga menyiapkan buah-buahan seperti pir, apel, pisang, dan jeruk. Mujilah mengatakan dia memilih membawa lebih banyak buah karena mengandung vitamin, serat, dan mudah dimakan. Dia membeli buah-buahan itu dari pemondokan di sekitar pemondokannya pada Senin (20/9).
Dia mengeluarkan 55 riyal (setara Rp 212 ribu) untuk membeli berbagai buah tersebut. Dia memerinci, harga satu kilogram pear 15 riyal, harga satu kilogram apel 10 riyal, harga satu kilogram pisang 8 riyal, dan harga satu kilogram jeruk 12 riyal. "Ini untuk ramai-ramai, tujuh orang," kata Mujilah.
Jamaah haji akan melakukan prosesi puncak haji, yaitu wukuf, di Padang Arafah pada Rabu (23/9). Prosesi dilanjutkan dengan menginap atau mabit di Muzdalifah. Jamaah juga mengumpulkan batu ketika berada di Muzdalifah.
Batu itu yang akan dilontarkan di Jamarat sebagai amalan di Mina. Amalan lain di Mina, yaitu menginap atau mabit. Jika jamaah keluar dari Mina pada 12 Zulhijjah atau 26 September 2015 maka dia melakukan nafar awal. Jamaah yang melakukan nafar awal membutuhkan 49 batu.
Jika jamaah keluar dari Mina pada 13 Zulhijjah atau 27 September 2015 maka dia melakukan nafar tsani. Jamaah yang melakukan nafar tsani membutuhkan 70 batu.