REPUBLIKA.CO.ID, MINA -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menegaskan petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi terus mengintensifkan identifikasi korban insiden Mina yang terjadi pada Kamis (24/9) pagi.
Sejauh ini, berdasarkan laporan wartawan Republika.co.id, EH Ismail di Mina, ada tiga jamaah haji Indonesia yang dipastikan menjadi korban wafat saat ribuan jamaah haji dari berbagai negara berdesak-desakan di Jalan Arab 204, jalan menuju lokasi pelemparan jumrah (jamarah). "Petugas bekerja 24 jam untuk menjalin komunikasi ke rumah sakit-rumah sakit yang ada di Mina dan Makkah untuk mengidentifikasi korban tragedi tadi pagi," kata Menag di Mina, Arab Saudi, Kamis malam.
Dua korban wafat yang sudah berhasil diidentifikasi petugas adalah Busyaiyah Sahrel Abdul Gafar dari kloter BTH 14 asal Pontianak Kalimantan Barat dan Hamid Atwi Tarji Rofia dari kloter SUB 48 Probolinggo. Keduanya bisa dikenali berdasarkan gelang identitas dan kecocokan foto yang ada di tangan petugas. Istri korban Hamid Atwi juga sudah diberitahukan dan membenarkan data-data tentang sang suami.
Adapun satu korban lainnya masih dalam identifikasi lantaran tidak ditemukan gelang dan identitas apa pun pada jenazah yang kini berada di Rumah Sakit Mina Al-Jisr.
Menurut Menag, berdasarkan kunjungan ke salah satu rumah sakit yang dijadikan tempat rujukan para korban insiden, kondisi rumah sakit masih crowded dengan status penanganan darurat. Karena itu, proses pencocokan data-data korban membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
Kendati demikian, Menag memastikan sudah ada petugas yang ditempatkan untuk mendata korban, khususnya korban yang berasal dari jamaah Indonesia. Jalan Arab 204 tempat insiden terjadi, kata Menag, bukanlah jalur yang digunakan jamaah haji Tanah Air ke lokasi jamarat.