Sabtu 26 Sep 2015 16:46 WIB

Dua Jemaah Haji Asal Sukabumi Diduga Jadi Korban Mina

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Jamaah haji menjadi korban insiden Mina pada Kamis (24/9).
Foto: AP
Jamaah haji menjadi korban insiden Mina pada Kamis (24/9).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Dua warga Kabupaten Sukabumi diduga menjadi korban saat tragedi Mina, Arab Saudi. Kedua jemaah haji yang merupakan pasangan suami-istri ini tergabung dalam kelompok terbang (Kloter) 61 Kabupaten Bandung.

Kedua warga tersebut adalah Widyana Puspitasari (51 tahun) dan Ferryza Gani (55) yang merupakan warga Jalan Belibis Nomor 15, Perumahan Cimahpar II, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi. D

ari dua nama tersebut, satu nama yakni Widyana Puspitasari termasuk daftar jemaah haji yang diduga meninggal oleh Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP Persis). Sementara Ferryza tidak masuk ke dalam daftar.

Salah seorang anak dari pasangan Ferryza dan Widyana, Vicky Madya mengatakan, keluarga kehilangan kontak dengan keduanya sejak tragedi Mina terjadi. ‘’ Terakhir, kami berkomunikasi pada Senin (21/9) lalu atau tepatnya sebelum wukuf,’’ terang dia kepada wartawan di kediamannya Sabtu (26/9).

Diakui Vicky, sebelum proses wukuf orangtuanya berpesan jangan khawatir bila tidak ada pesan karena tengah khusyu beribadah. Namun, anehnya selepas proses wukuf dan tragedi Mina keluarga sama sekali tidak bisa menghubungi nomor telepon keduanya.

Keluarga ungkap Vicky semakin khawatir setelah mendapatkan informasi dari media yang menyebutkan banyak jemaah haji dari Kloter 61 yang hilang kontak. Puncaknya, pada Sabtu ini keluarga mendapatkan informasi ada 11 orang jemaah haji dari Kloter 61 yang meninggal pada saat tragedi Mina.

Informasi itu lanjut Vicky, diperoleh keluarga dari teman kerjanya yang bersuamikan pemandu ibadah haji di Arab Saudi. Di mana, informasinya menyebutkan ibu kandungnya yakni Widyana termasuk dalam 11 jemaah yang meninggal.

Sedangkan ayahnya Ferryza masih hilang kontak. Namun, lanjut Vicky keluarga belum menerima kabar resmi dari pemerintah terkait nasib kedua orangtuanya tersebut. Informasi dari Persis menyebutkan, ada lima warga Kabupaten Sukabumi yang masuk Kloter 61 Kabupaten Bandung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement