REPUBLIKA.CO.ID, MINA -- Jamaah haji Irak tetap bisa melaksanakan ibadah haji dengan lancar meski dalam situasi dan ekonomi yang tidak stabil di negaranya. Mereka mendapatkan pengawasan dan mengecekan secara ketat di Baghdad oleh otoritas kemanan Irak sebelum tiba di Arab Saudi.
"Itu tidak mudah untuk bergabung dengan jamaah Irak dengan situasi keamanan yang buruk di Irak. Ada kekhawatiran bahwa misi haji Irak mungkin termasuk teroris. Jamaah haji Irak ketat diperiksa oleh badan keamanan Irak selama tiga bulan, terutama mereka yang berasal dari wilayah Mosul, yang dikendalikan oleh ISIS, "ujar Abu Anas, seorang jamaah haji Irak dikutip dari Arabnews, Sabtu (269).
Menurut penurutaran jamaah lain, Abu Ayiad, bahwa jamaah haji Irak ditempatkan di hotel dan tenda sesuai dengan daerah tempat mereka berasal. Kebanyakan jamaah haji berasal dari Mosul tinggal di sebuah hotel dekat Mina. Sedangkan jamaah haji lainnya yang berasal dari daerah Sunni ditempatkan terpisah di Mina.
Salah satu penyelenggara haji Irak di Mina mengatakan bahwa distribusi ini adalah untuk menghindari masalah yang mungkin timbul di antara jamaah haji sebagai akibat dari situasi politik di negara itu. Dia menegaskan bahwa jamaah haji Irak bukan termasuk anggota teroris dari ISIS.
"Semua jamaah haji Irak dilakukan sesuai dengan ritual mereka. Distribusi kami membantu kita untuk melakukan ritual tanpa masalah. Namun, sebagian besar peziarah Irak adalah laki-laki tua dan mereka tidak memiliki kapasitas untuk membuat masalah. Pemerintah Irak mencegah usia muda bepergian ke Arab Saudi untuk menghindari masalah," kata jamaah haji Irak Saeed Al-Rifaie.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
