IHRAM.CO.ID, ISTANBUL -- Pameran produk halal Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) terbesar dunia atau OIC Halal Expo ke-9, yang digelar minggu lalu di kota metropolitan Turkiye, Istanbul, telah menarik sekitar 32.000 pengunjung dari 39 negara.
Dalam acara selama empat hari, sekitar 450 perusahaan dari berbagai negara memamerkan produk mereka yang sesuai dengan aturan Islam dalam kebersihan dan keamanan.
Anadolu Agency, kantor berita resmi Turkiye, menjadi mitra komunikasi global acara tahunan tersebut. Kepala Dewan KTT Halal Dunia Yunus Ete mengatakan pameran tersebut menghasilkan volume bisnis sebesar 1 miliar dolar AS.
Acara Halal Expo yang menaungi 4.486 pertemuan business to business atau B2B itu diselenggarakan secara simultan bersama KTT Halal Dunia ke-8 dan telah resmi ditutup di Istanbul, pada 27 November 2022.
Sejumlah ekshibitor di Paviliun Indonesia mencatatkan transaksi potensial senilai 1,9 juta dolar AS untuk pembelian berbagai produk Indonesia, seperti gula kelapa, bumbu dan seasoning, pengemasan, suplemen herbal dan modest fashion.
“Pada Halal Expo tahun ini, antusiasme pengunjung dan calon mitra ke Paviliun Indonesia luar biasa,” ungkap Eric Gokasi Nababan, Atase Perdagangan RI Ankara yang turut mendampingi paviliun Indonesia di pameran tersebut.
Nababan menambahkan bahwa keikutsertaan dalam pameran tersebut dapat dikatakan berhasil dalam memperkenalkan produk Indonesia dan meningkatkan akses ke pasar Turkiye dan global. Paviliun Indonesia kali ini diisi oleh 34 peserta yang terdiri dari perusahaan dan unsur Pemda/Kementerian di area seluas 323 m2, dengan jumlah peserta dan luasan hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya.
Paviliun yang didirikan atas dukungan Kementerian Perdagangan RI tersebut dipadati pengunjung hingga hari terakhir penyelenggaraan pameran. Mengomentari hasil pameran selama empat hari tersebut, Duta Besar RI untuk Turkiye menyebut tanggapan masyarakat Turki terhadap produk halal Indonesia sangat bagus.
“Respons pasar terhadap tawaran produk halal Indonesia cukup bagus. Masyarakat dan dunia usaha di Turkiye semakin mengenal bahwa produk halal Indonesia berkualitas. Upaya penetrasi pasar tersebut perlu didukung,” tutur Iqbal.
Dubes RI juga menyerukan upaya untuk menciptakan ekosistem halal dan industrialisasi produk halal di dalam negeri agar produk Indonesia dapat bersaing dan kompetitif. Selain mencatatkan transaksi dagang, para ekshibitor Indonesia mengungkapkan bahwa keikutsertaan mereka dalam pameran ini dinilai sangat bermanfaat dalam mempelajari pasar Turkiye dan melakukan jejaring dengan pengusaha dari berbagai negara.
Salah satu ekshibitor produsen seasoning Indonesia yang baru pertama kali mengikuti pameran di Turkiye mengungkapkan bahwa pasar Turkiye sangat menjanjikan. Pihaknya juga berharap perjanjian IT-CEPA dapat segera difinalisasi agar bea masuk produknya dapat diturunkan sehingga dapat lebih kompetitif. Gelaran Halal Expo merupakan ajang pameran dagang halal terbesar di dunia yang diikuti oleh berbagai pelaku usaha negara-negara anggota OKI.