Sabtu 26 Sep 2015 20:05 WIB

Berbagi Cinta di Tanah Suci (2)

Jamaah haji melempar jumrah di Mina, Makkah, Arab Saudi.
Foto: AP Photo/Hassan Ammar/ca
Jamaah haji melempar jumrah di Mina, Makkah, Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ratna Puspita dari Tanah Suci

Setiap ada jamaah dengan ciri serupa, saya dan Mas Sunu bertanya kepada Nenek Gendok. Namun, dia lebih sering menggelengkan kepala. Tidak berapa lama, Kepala Seksi Media Center Haji (MCH) Muhammad Khoiron Abdurori datang.

Dia pun ikut membujuk Nenek Gendok untuk mau berjalan ke Tenda Misi Haji yang berjarak sekitar tiga kilometer dari tempat kami duduk. Namun, dia tetap menolak dengan alasan yang sama. “Saya mau jalan kalau bersama Kakek,” kata dia.

Mas Khoeron tidak kehabisan akal. Dia mengajak Nenek Gendok untuk kembali ke tempat dia berpisah dengan suaminya. Dengan catatan, kalau belum ketemu maka Nenek harus mau berjalan ke Tenda Misi Haji. Sebab, Kakek Rasbu mungkin juga sudah berjalan ke arah yang sama.

Nenek Gendok dan Mas Khoeron pun kembali ke Jamarat. Beberapa menit kemudian, keduanya kembali tanpa Kakek Rasbu. Akhirnya, Nenek Gendok menyerah. Dia berjalan bersisian dengan saya untuk pulang ke tenda di Mina.

Kami baru berjalan beberapa langkah ketika dia tiba-tiba melepaskan genggaman saya dan berlari. Dia berlari ke arah seorang pria berihram dengan tulisan INDONESIA berwarna hijau yang sedang duduk. Saya langsung menduga pria itu adalah Kakek Rasbu.

Benar saja, Nenek Gendok langsung menggenggam tangan Kakek Rasbu yang lebih banyak diam. Senyum juga langsung mengembang di wajahnya. Teman-teman MCH pun langsung tertawa melihatnya. Sesekali, kami meledek pasangan kakek dan nenek itu. Keduanya hanya membalas dengan senyuman.

Selanjutnya, kami berjalan ke arah terowongan Muaisim yang menghubungkan Jamarat dan Tenda Misi Haji di Mina. Nenek Gendok sempat bercerita sebenarnya dia sudah mengingatkan suaminya untuk mewakilkan melontar jumrah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement