Rabu 30 Sep 2015 15:20 WIB

Petugas Haji Madinah akan Fokus Nyamankan Jamaah

Rep: Ratna Puspita/ Red: Indah Wulandari
Seorang petugas medis PPIH dari daerah kerja (daker) Madinah memeriksa kondisi kesehatan seorang jamaah calon haji yang dirawat di poliklinik Haji Indonesia di Madinah.
Foto: Antara
Seorang petugas medis PPIH dari daerah kerja (daker) Madinah memeriksa kondisi kesehatan seorang jamaah calon haji yang dirawat di poliklinik Haji Indonesia di Madinah.

REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH -- Jamaah haji Indonesia gelombang kedua akan memasuki Madinah, Arab Saudi, pada Sabtu (3/10) mendatang. Daerah Kerja (Daker) Madinah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi memfokuskan pada tiga hal dalam penerimaan jamaah.

"Transportasi, akomodasi, dan katering. Kami gunakan evaluasi gelombang pertama di Madinah untuk meningkatkan layanan bagi jamaah gelombang pertama," kata Kepala Daker Madinah PPIH Arab Saudi Nasrullah Jassam ketika dihubungi Republika.co.id, Rabu (30/9).

Nasrullah menyatakan, layanan yang perlu ditingkatkan pada penerimaan jamaah gelombang kedua, yaitu transportasi. Angkutan jamaah gelombang pertama dari Madinah ke Makkah kerap bermasalah seperti mogok.

Padahal, sekarang ini Arab Saudi sedang musim panas sehingga berdampak buruk bagi jamaah ketika berada dalam bus yang mogok. Karena itu, Nasrullah menyatakan, transportasi dari Makkah ke Madinah untuk jamaah gelombang kedua harus ditingkatkan.

Dia menyatakan, jamaah harus diangkut dengan bus-bus baru yang memiliki risiko mogok lebih kecil. "Kalau pun mogok, kondisi bus sudah lebih nyaman dengan AC yang berfungsi baik dibandingkan bus sebelumnya. Kapasitas bagasi juga lebi memadai," ujar Nasrullah.

Daker Madinah juga sedang memastikan semua hotel siap menerima jamaah haji Indonesia gelombang kedua. Nasrullah menyatakan Daker Makkah memastikan bahwa jamaah haji Indonesia gelombang kedua akan mendapatkan akomodasi di Makarziyah.

Ini agar ada layanan yang sama dengan jamaah gelombang haji gelombang pertama. "Sebelum wukuf sampai sekarang, kami masih meyakinkan hotelnya sudah tersedia dan siap digunakan," kata Nasrullah.

Nasrullah menyatakan tim Katering Daker Madinah juga segera bertemu dengan semua penyedia jasa makanan sebelum penerimaan jamaah gelombang kedua. "Ini tidak termasuk penyedia katering yang sudah diputus kontraknya," kata dia.

Pada pertemuan itu, Daker Madinah akan menyampaikan hasil evaluasi terhadap layanan gelombang pertama, termasuk rangking penyedia katering. Menurut Nasrullah, layanan katering pada jamaah gelombang pertama sudah cukup baik.

Kendati demikian, dia ingin memastikan beberapa permasalahan tidak terulang lagi pada layanan untuk jamaah gelombang kedua. "Ada yang pernah telat, ada yang lauknya tidak sesuai ketentuan. Meski hanya sekali terjadi, ini harus diingatkan lagi," kata dia.  

Jamaah haji Indonesia gelombang pertama langsung masuk ke Madinah untuk melakukan ibadah Arbain, yaitu shalat 40 waktu di Masjid Nabawi. Selanjutnya, mereka berangkat ke Makkah untuk melakukan rangkaian ibadah haji.

Jamaah haji gelombang kedua masuk ke Makkah dari tanah air melalui Bandara King Abdul Aziz Jeddah.  Mereka melakukan rangkaian ibadah haji di Makkah, lalu berangkat ke Madinah untuk ibadah Arbain. Jamaah akan berada selama sembilan hari di Madinah sebelum pulang ke Tanah Air.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement