Kamis 01 Oct 2015 16:55 WIB

Dubes Saudi: Kami Berikan Pelayanan Terbaik Bagi Jamaah

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar (tengah) bersalaman dengan Duta Besar Saudi Arabia untuk Indonesia Mustafa Ibrahim A. Al-Mubarak (kanan) disaksikan Mantan Dirjen PHU Kemenag Anggito Abimayu usai acara Diskusi Publik “Tragedi Mina” di Jakarta, Kamis (1
Foto: Republika/Darmawan
Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar (tengah) bersalaman dengan Duta Besar Saudi Arabia untuk Indonesia Mustafa Ibrahim A. Al-Mubarak (kanan) disaksikan Mantan Dirjen PHU Kemenag Anggito Abimayu usai acara Diskusi Publik “Tragedi Mina” di Jakarta, Kamis (1

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Musthafa Ibrahim al Mubarak, menyebut Pemerintah Arab Saudi telah menggelontorkan dana hingga 24 miliar dolar AS untuk perluasan Masjidil Haram.

Perluasan Masjidil Haram ini dilakukan untuk memberikan kenyamanan para jamaah haji dari berbagai belahan dunia yang semakin meningkat. "Kami ingin menekankan Pemerintah Saudi telah memberikan dana puluhan miliar dolar untuk perluasan Masjidil Haram. Hanya Masjidil Haram saja 24 miliar dollar AS itu, hanya untuk Masjidil Haram," kata Al Mubarak dalam diskusi publik "Tragedi Mina, Momentum Menata Ulang Penyelenggaraan Haji" di Kantor DPP PKB di Jakarta, Kamis (1/10).

Lebih lanjut, ia mengatakan Pemerintah Saudi telah memberikan upaya maksimal seperti mengerahkan tenaga, pikiran, serta dana untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi para jamaah haji.

Al-Mubarak melanjutkan, pemerintah telah melakukan investigasi guna menyelidiki penyebab terjadinya peristiwa yang menimpa jamaah haji secara berturut-turut. Ia pun meminta agar masyarakat dunia bersabar menunggu hasil penyelidikan tersebut.

"Penyelidikan masih berjalan maka dimohon bersabar. Kita menunggu setelah hasil diketahui akan kita umumkan kepada khalayak umum," kata dia.

Tak hanya itu, dalam kesempatan ini, Dubes Arab Saudi untuk Indonesia itupun membantah berita terkait penyebab tragedi yang selama ini beredar melalui media asing. Seperti adanya kunjungan tamu VVIP saat jamaah haji menumpuk.

"Adanya putra mahkota yang mengunjungi di lokasi, itu sebenarnya tidak benar. Media asing juga menyampaikan adanya gas beracun, itu semuanya bohong tidak benar," tegas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement