REPUBLIKA.CO.ID,JEDDAH -- Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi terus menyosialisasikan kepada jamaah haji Indonesia yang akan pulang ke Tanah Air agar tidak menyimpan air zamzam di koper bagasi mereka.
Bagaimanapun cara yang dilakukan jamaah menyembunyikan zamzam, dipastikan akan terdeteksi mesin pemindai x-ray. Zamzam pun akan dikeluarkan secara paksa dari koper jamaah.
Kepala Daerah Kerja Bandara Jeddah-Madinah PPIH Arab Saudi Nurul Badruttamam menjelaskan, sampai saat ini, masih ada saja jamaah yang coba-coba membawa air zamzam di koper mereka. Akibatnya, petugas pemeriksaan berat dan isi koper bawaan jamaah harus membongkarnya di Madinatul Hujjaj.
Nurul mengatakan, sampai dengan Selasa pagi sedikitnya ada 2.461 koper yang telah dibongkar tim pemeriksaaan barang bagasi jamaah haji di Madinatul Hujjaj, Jeddah.
Jamaah haji dari embarkasi Pondok Gede, Jakarta (JKG) menduduki ranking pertama dengan 1.132 koper jamaah yang dibongkar. Adapun jamaah haji yang dinilai paling disiplin berasal dari embarkasi Batam (BTH) dengan hanya 10 koper yang dibongkar.
Menempati urutan kedua kloter dengan jumlah koper yang banyak dibongkar adalah embarkasi Solo (SOC) dengan 738 koper, disusul embarkasi Kualanamu (MES) dengan 139 koper, Lombok (LOP) dengan 137 koper, Makassar (UPG) dengan 86 koper, Balikpapan (BPN) dengan 75 koper, Padang (PDG) dengan 47 koper.
Ada pula dari kloter Bekasi (JKS) dengan 30 koper, Surabaya (SUB) dengan 29 koper), Palembang (PLM) dengan 13 koper, dan Aceh (BTJ) dengan 11 koper.
“Alhamdulillah, berkat kerja sama dan sosialisasi petugas haji baik kloter maupun non kloter, tingkat ketaatan jamaah semakin hari semakin meningkat dengan tidak membawa zamzam di dalam koper besar. Semoga kedepan bisa zero zamzam,” ujar Nurul.