Rabu 07 Oct 2015 07:42 WIB

Selalu Sigap Sajikan Berita Terbaru dari Tanah Suci

Petugas medis merawat korban insiden Mina yang terluka akibat berdesakan saat hendak melempar jumrah, Kamis (.4/9)/
Foto: Reuters
Petugas medis merawat korban insiden Mina yang terluka akibat berdesakan saat hendak melempar jumrah, Kamis (.4/9)/

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Dalam peristiwa Mina itu ratusan bahkan mungkin lebih dari 1.000 jamaah meninggal dunia, termasuk setidaknya 100 warga negara Indonesia wafat di jalan seluas 15 meter tersebut.

Sejak dua peristiwa besar yang menyita perhatian publik, khususnya di Indonesia itu, wajah lulusan Universitas Al Azhar itu muncul hampir setiap hari di sejumlah televisi nasional.

Bahkan ada seorang wartawan yang berseloroh, Pak Arsyad -- demikian dia dipanggil oleh tim Media Center Haji 2015 -- bakal menjadi selebritas baru dijagat berita nasional.

Sang pemilik nama itu hanya tersenyum tipis menanggapi candaan yang sekaligus pujian. Tim MCH tahu betul pemimpin tertinggi di kantor Misi Haji Indonesia di Mekkah itu, tak kenal lelah untuk memberikan informasi secepatnya kepada publik tentang perkembangan korban crane maupun Mina.

Hampir setiap pukul 02.00 Waktu Arab Saudi (WAS) atau pukul 06.00 Waktu Indonesia Barat (WIB) Arsyad tampil menghadapi lensa kamera televisi dengan ekspresi yang tenang, nyaris tanpa ekspresi meski mengumumkan kematian jamaah.

"(Musim haji) tahun ini memang sangat terasa begitu banyak musibah, begitu banyak cobaan yang menimpa jamaah kita," katanya masih dengan ekspresi yang datar, namun dengan suara agak parau, tanda ada duka dalam tekanan suaranya.

Arsyad yang telah beberapa kali menjadi petugas haji -- bahkan ketika ia masih menjadi mahasiswa di Mesir itu -- tampaknya betul tahun ini merupakan musim haji terberat sepanjang 15 tahun terakhir.

Banyak jamaah kehilangaan anggota mereka baik karena musibah crane dan Mina, maupun karena kematian saat menjalani proses ibadah haji.

Selain itu mereka juga menghadapi ancaman dehidrasi dan heatstroke akibat cuaca yang luar bisa terik mencapai 45 derajat celcius. "Tahun-tahun sebelumnya tidak seperti ini," ujar Wakil Konsuler Haji pada Konjen RI di Jeddah, Arab Saudi itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement