REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Jamaah haji asal Provinsi Jambi kloter 16 dan 17 terpaksa dipulangkan dari Bandara Hang Nadim Batam menuju Bandara Palembang, sebab Bandara Sultan Thaha Jambi tidak bisa didarati pesawat akibat kabut asap.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jambi, M Thahir di Jambi, Ahad membenarkan perubahan rute kepulangan jamaah akibat sedang tidak memungkinkan pesawat mendarat karena asap. "Jamaah Jambi kloter 16 dan 17 dipulangkan dari Batam ke Palembang. Dari Palembang nantinya jamaah menempuh jalur darat untuk sampai di Asrama Haji Jambi. Diperkirakan nanti malam jamaah sudah sampai di Jambi," kata Thahir.
Koordinator Bidang Penerimaan Jamaah Haji Jambi, Rusli Adam mengatakan, jadwal kepulangan seluruh jamaah haji jambi mulai dari kloter 16 hingga kloter 20 tetap sesuai dengan sekejul semula yakni mulai hari ini Minggu (18/10) hingga lima hari kedepan.
Dan untuk kepulangan dua kloter pertama harus menempuh jalur darat dari Palembang. Teknisnya, setelah tiba di Batam, Jamaah Kloter 16 dan 17 akan diterbangkan ke Palembang, baru kemudian menempuh jalur darat ke Jambi.
Rusli megatakan, jamaah kloter 16 tiba di Batam pada pukul 12.30 Minggu.
Rombongan kloter 16 akan diterbangkan ke Bandara Sulthan Mahmud Badaruddin II Palembang menggunakan tiga pesawat Sriwijaya Air pada sore harinya. "Karena kabut asap ini kita terpaksa pulangkan Jamaah lewat jalur darat. Diperkirakan rombongan kloter 16 tiba di Jambi pada Senin (19/10) pukul 02.00 Wib dini hari," kata Rusli.
Sementara itu, Manager Sriwijaya Airlines Jambi, Dedy Mayzarsyah mengatakan, tiga penerbangan dari Batam ke Palembang memiliki tiga jadwal yang berbeda. Penerbangan pertama pada Mingu yakni pukul 16.00 Wib, kemudian penerbangan kedua pukul 17.10 Wib dan penerbangan ketiga pada pukul 18.05 Wib. Dan waktu tempuh dari Batam ke Palembang 1 jam 10 menit, kata Dedy.
Sementara untuk tiga kloter lainnya yakni kloter 18, 19, dan 20, belum bisa dipastikan teknis kepulangannya. Karena pihak panitia masih menunggu perkembangan cuaca di Kota Jambi. Pantauan di lapangan, kabut asap tebal masih menyelimuti Jambi, bahkan berdasarlan rilis BMKG, jarak pandang Minggu sempat memburuk yakni hanya 300 meter.