Ahad 25 Oct 2015 20:34 WIB

Jamaah Maklumi Ketidaksempurnaan Layanan Haji

Haji
Foto: AP/Hassan Ammar
Haji

REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH --- Sejumlah jamaah haji yang termasuk ke dalam kloter terakhir pemulangan dari Madinah memaklumi ketidaksempurnaan layanan haji yang  mereka terima selama di Tanah Suci. Bahkan, mereka sudah mempersiapkan diri untuk menerima segala kekurangan yang bisa saja dialami selama beribadah haji.

“Kekurangan sedikit-sedikit itu wajarlah. Nggak apa-apa, kita sudah memaafkan,” kata Kasih Samuri (68 tahun) kepada Wartawan Republika, EH Ismail di Masjid Nabawi, Madinah, Sabtu (24/10).

Jamaah haji asal Blitar, Jawa Timur ini mengaku pernah beberapa kali telat mendapatkan jatah makan saat di maktab. Selain itu, menu lauk-pauk dan sayur saat berada di Makkah juga dinilainya kurang variatif. “Ikan terus, bosan. Sayurnya juga kalau nggak buncis, ya kacang,” katanya.

Umi Saadah (47), rekan satu kloter Kasih juga merasakan hal yang sama. Menurutnya, menu katering yang diterima kurang memenuhi selera lidahnya. Apalagi, jam kedatangan paket makan kerap tidak tepat waktu sehingga jamaah tidak bisa memprediksi kapan bisa makan. “Tapi, ya nggak apa-apalah. Kita kan ke sini mencari ridha Allah. Kurang-kurang sedikit itu sudah biasa,” katanya.

Jamaah asal Makassar, Sulawesi Selatan, Jamaluddin (31) mengkritik kurangnya sarana tempat tidur di tempat penginapan kloter UPG 27 di Madinah. Hotel yang dijadikan tempat Jamaluddin dan rekan-rekannya menginap, yakni Al-Sahiliya Golden Hotel, banyak yang kekurangan tempat tidur.

“Di kamar saya ada delapan orang, tapi tempat tidurnya cuma ada tujuh,” kata Jamaluddin.

Kendati demikian, kondisi demikian tidak membuat jamaah marah dan berkeluh kesah. Hanya saja, dia meminta agar kekurangan tempat tidur bisa diantisipasi panitia untuk penyelenggaraan haji tahun depan. “Kalau busnya, katering, tenda Arafah, dan maktab di Mina, alhamdulillah kami dapat yang bagus,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement