REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus penipuan haji atau umrah jumlahnya tidak bertambah dan berkurang. Karena laporan terkait penipuan tersebut, selalu ada setiap tahunnya.
"Selalu ada laporan-laporan ke kita," ujar Ketua Komisi VIII DPR RI, Saleh Partaonan Daulay, Selasa (8/3).
Saleh menuturkan selama ini memang penipuan selalu terjadi, namun dirinya enggan menyebut jumlahnya bertambah. Karena data korban penipuan, tidak ada di tangannya melainkan keKementerian Agama (Kemenag).
Dirinya telah menjabat dari periode Oktober Tahun 2014 hingga sekarang. Dalam periode dirinya menjabat menjadi Ketua Komisi VIII, memang kasus penipuan calon jamaah haji atau umrah selalu ada.
"Kita selalu mengingatkan pemerintah, agar memberitahukan masyarakat, mana travel yang baik dan kurang baik," tutur dia.
Hal itu, agar masyarakat dapat menilainya untuk tidak terjebak menjadi korban penipuan. Sampai saat inipun, kata Saleh, komisi VIII DPR RI tidak pernah mendapatkan list langsung dari Kemenag jumlah penipuan tersebut.
"Hasil publikasinya itu, diberikan (ke DPR lalu) ke masyarakat. Agar kinerja mereka jalan yang belum ada (maksimal)," kata dia.