REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Al Faatih Kaaffah Nusantara (AFKN), Ustaz Fadhlan Gharamatan mengusulkan calon jamaah haji diberikan syarat menghafal Alquran, sebelum berangkat ke Tanah Suci.
Ia merasa langkah itu harus dilakukan lantaran prihatin melihat banyak jamaah haji asal Indonesia yang ternyata masih terbata atau malah tidak bisa membaca Alquran. "Kalau perlu, wajibkan saja, harus hafidz lima juz dulu sebelum berangkat haji," kata Ustaz Fadhlan, Sabtu (30/4).
Ia mengungkapkan pengalamannya yang diakui cukup menohok perasaan, saat diminta berdakwah untuk umat Muslim yang ada di Somalia, lengkap dengan kondisi serba keterbatasan. Hal itu dikarenakan sebagian besar umat Islam yang ditemui di Somalia memiliki kemampuan menghafal cukup baik dan justru merupakan penghafal Alquran.
Fadhlan menjelaskan ketidakmampuan jamaah haji untuk membaca dan menghafal Alquran tentu akan mengurangi pemahamannya akan haji menjadi hilang. Ia merasa kondisi itu akan mengurangi makna haji bagi jamaah tersebut, termasuk efek dalam menjalani kehidupan saat kembali ke Indonesia.
Ia menambahkan syarat kemampuan umat Muslim menjalani ibadah haji, bukan sekadar uang melainkan kemampuan ibadah.
Baca juga, Kemenag Diminta Transparan Soal Dana Makanan Haji.
Ikuti Whatsapp Channel Republika