Senin 23 May 2016 19:51 WIB

Alisya Berdiri untuk Berdakwah

Presiden Direktur Al-Isya Nurul Baqi Tour & Travel, Alisya Fianne ketika menjelaskan soal perkembangan travel umrah, Senin (8/6). Hadir dalam pertemuan itu, Direktur Pemasaran Diar al-Manasik, Ahmed Saber.
Foto: ROL/Agung Sasongko
Presiden Direktur Al-Isya Nurul Baqi Tour & Travel, Alisya Fianne ketika menjelaskan soal perkembangan travel umrah, Senin (8/6). Hadir dalam pertemuan itu, Direktur Pemasaran Diar al-Manasik, Ahmed Saber.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berdakwah melalui usaha travel tidaklah mudah. Ada saja masalah menghadang.

Presiden Direktur Alisya Nurul Baqi Tour & Travel, Alisya Fianne mengatakan, sejak awal berdiri Alisya berkeinginan membantu calon jamaah tak mampu untuk umrah. Karena itu, harga yang dibanderol lebih murah yakni 15 juta. Namun, kapasitas yang diberikan hanya 250 orang dengan periode berjalan Februari-Maret.

"Intinya program bernama paket Asyik Umrah ini ditujukan kepada mereka yang ingin umrah tapi tak mampu," kata Alisya.

Sayangnya, kata dia, program ini justru disalahgunakan. Misalnya, menaikan harga tanpa konfirmasi dan menyebut layanan diluar penawaran paket. "Gitu deh, yang kena jadi kami pihak travel. Ya, saya selalu menganggap ini bagian dari dakwah sehingga tak lagi mengeluhkan urusan rugi," kata dia. 

Penggiat dakwah di kalangan mualaf ini mengaku mendirikan Alisya bukan untuk keuntungan belaka. Melainkan, untuk memudahkan tamu Allah menuju Tanah Suci. "Tapi yaitu, upaya saya selalu disalahartikan," kata dia.

Karena itu, Alisya Travel Nurul Baqi menyarankan kepada calon jamaah yang berniat umrah untuk mendaftarkan diri melalui travel langsung. Ini dilakukan guna menghindari terjadinya upaya merugikan jamaah.

"Jadi, ada travel banyak memberikan kemudahan namun disalahgunakan, akhirnya yang dirugikan travel," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement