Rabu 10 Aug 2016 09:16 WIB

Calon Jamaah Haji Disiapkan Hadapi Serangan Panas di Tanah Suci

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Achmad Syalaby
Calon jamaah haji embarkasi Padang  yang tergabung dalam Kloter 01 PDG tiba dengan pesawat Garuda dengan nomor penerbangan GA 3301 di Bandara Internasional Amir Muhammad bin Abdul Aziz, Madinah, Selasa (9/8). (Republika/Amin Madani)
Foto: Republika/ Amin Madani
Calon jamaah haji embarkasi Padang yang tergabung dalam Kloter 01 PDG tiba dengan pesawat Garuda dengan nomor penerbangan GA 3301 di Bandara Internasional Amir Muhammad bin Abdul Aziz, Madinah, Selasa (9/8). (Republika/Amin Madani)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI—Para calon jemaah haji diminta mewaspadai serangan panas ketika menunaikan ibadah haji. Pasalnya, diperkirakan cuaca pada saat menjalankan ibadah haji cukup panas.

"Informasi dari BMKG, tahun ini puncak musim panas yang akan dilalui jemaah haji,’’ ujar Kepala Seksi Urusan Haji dan Umroh, Kementerian Agama (Kemenag) Kota Sukabumi Dagus Surahman kepada wartawan Rabu (10/8).

Diperkirakan cuaca panas berkisar antara 45 derajat hingga 48 derajat Celsius.Dagus mengatakan, informasi cuaca panas tersebut telah disosialisasikan kepada para calhaj. Bahkan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Sukabumi telah memberikan sejumlah langkah yang harus dipersiapkan para calhaj ketika menghadapi serangan panas.Menurut Dagus, langkah antisipasi diperlukan karena pada musim haji tahun lalu serangan panas menyebabkan sejumlah jemaah haji meninggal. 

Di mana, di Jawa Barat ada beberapa jemaah yang meninggal termasuk dari Kota Sukabumi dan Bandung.Dagus mengungkapkan, jumlah calhaj asal asal Kota Sukabumi yang diberangkatkan pada tahun ini sebanyak 178 orang. Padahal, kuota untuk Kota Sukabumi mencapai sebanyak 189 orang per tahun."Kuota sebenarnya 189 orang, namun data awal yang masuk sebanyak 186 calon jemaah haji,’’ terang Kasie Urusan Haji dan Umroh Kementerian Agama (Kemenag) Kota Sukabumi Dagus Surahman kepada wartawan Selasa (9/8). 

Dari jumlah 186 orang calhaj itu terang dia mengalami perubahan kembali karena ada mutasi calhaj baik masuk dan keluar.Selain itu ada tiga orang calhaj yang batal berangkat haji.Ketiga calhaj batal berangkat haji karena alasan sakit, hamil, dan satu orang calhaj meninggal dunia.Sebenarnya ujar Dagus, sudah ada empat calhaj yang masuk daftar tunggu masuk dalam pemberangkatan haji tahun ini. 

Namun, data terakhir yang dipastikan berangkat mencapai 178 orang. Jumlah ini masih dibawah kuota haji Sukabumi sebanyak 189 orang.Dagus mengungkapkan, minimnya jumlah kuota haji bagi Sukabumi ini menyebabkan daftar tunggu yang panjang hingga 14 tahun.

" Jika seseorang daftar pada umur 10 tahun, maka ia baru bisa berangkat haji pada usia 24 tahun,’’ cetus dia.Diterangkan Dagus, jemaah haji Sukabumi tergabung dalam kelompok terbang (Kloter) 65 Jakarta (JKS). Mereka akan bergabung bersama dengan jemaah haji asal  Kabupaten Subang, Sumedang, dan Kota Bekasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement