REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jabal Rahmah berada di bagian timur Padang Arafah di kota Makkah. Sesuai dengan namanya, jabal berarti sebuah bukit atau gunung, sementara Rahmah adalah kasih sayang.
Sesuai namanya, bukit ini diyakini sebagai pertemuan antarar Nabi Adam dan Siti Hawa setelah mereka dipisahkan dan diturunkan dari Syurga oleh Allah SWT.
Selama bertahun-tahun Nabi Adam dan Siti Hawa setelah melakukan kesalahan memakan buah khuldi yang terlarang diturunkan oleh Allah ke dunia. Berdasarkan kajian para Ulama, dilasir dari 'Haji dari Masa ke Masa', kemungkinan Nabi Adam diturunkan di negeri India, sedangkan Hawa diturunkan di Irak.
Setelah keduanya bertaubat untuk memohon ampun, akhirnya atas ijin Allah SWT mereka dipertemukan di Puncak Bukit Jabal Rahmah ini. Setelah pertemuan tersebut, Nabi Adam dan Hawa melanjutkan hidup mereka dan melahirkan anak-anak keturunannya sampai sekarang.
Jabal Rahmah sendiri merupakan bukit batu. Tingginya hanya sekitar 70 meter dan bisa dinaiki melewati batu-batuan terjal. Perjalanan dari bawah kaki bukit hingga sampai ke monumen Adam dan Hawa biasanya menghabiskan waktu sekitar 15 menit saja.
Di Puncak Jabal Rahmah, saat ini dibangun sebuah monumen dari beton persegi empat dengan lebar kurang lebih 1,8 meter dan tingginya delapan meter. Menuju puncak bukit ini, dibangun infrastruktur yang memadai sehingga memudahkan bagi pengunjung untuk mencapainya. Infrasktruktur ini berupa jalanan berbentuk tangga dengan 168 anak tangga menuju puncak Jabal Rahmah.
Jabal Rahmah juga merupakan tempat wahyu terakhir kepada Nabi Muhammad SAW, tatkala melakukan wukuf. Wahyu tersebut termuat dalam Al Quran surah Al Maidah ayat 3, "...Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Aku sempurnakan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku ridhai Islam itu jadi agama bagimu."
Meski Ulama Saudi sendiri sudah menegaskan berziarah ke Jabal Rahmah bukanlah hal yang disunnahkan apalagi diwajibkan, nyatanya banyak peziarah berdatangan dan berdoa menengadahkan tangan di sana saat wukuf.
Jamaah haji dari berbagai dunia termasuk Indonesia, selain memadati bukit ini saat wukuf 9 Dzulhijjah. Tidak sedikit mereka menulis nama-nama agar diberikan kelancaran jodoh dan dan kelanggengan pasangan.
Selain itu, tempat ini juga digunakan untuk bermunajat dan berdo'a, serta sebagai tempat wisata sejarah dan keislaman. Di sini juga terdapat pedagang suvenir berbagai barang, mulai batu cincin, peci, tasbih, sorban dan pernak-pernik lain. Umumnya para pedagang ini adalah para pendatang yang berasal dari Afrika.
Di lokasi Jabal Rahmah ini juga terdapat unta bagi para wisatawan yang ingin mencoba menaiki unta. Para pemilik unta akan mendatangi para wisatawan untuk menawarkan unta mereka sambil befoto. Tarif menaiki unta ini anta lima sampai 10 real.