Rabu 10 Aug 2016 17:40 WIB

Wedakarna Minta Kuota Haji Bali Ditambah

Rep: Ahmad Baaras/ Red: Agung Sasongko
Muslim Bali
Foto: Antara
Muslim Bali

REPUBLIKA.CO.ID, TABANAN - Anggota Dewan Perwakilan Daerah RI asal Bali, Arya Wedakarna (AWK) menilai kuota haji Bali terbilang sangat kecil. Karena itu katanya, dia telah mengusulkan kepada Menteri Agama, agar kuota haji untuk Bali ditambah sampai 1.000 orang.

"Sepuluh tahun terakhir ini Bali kan cuman dapat kuota sekitar 500 orang per tahunnya. Saya sudah usulkan agar ditambah," kata Wedakarna di Tabanan, Bali, Rabu (10/8).

Hal itu dikemukakan Wedakarna dalam acara kunjungannya ke Pondok Pesantren Bali Bina Insani (BBI) Tabanan Bali. Kunjungan Wedakarna yang membidangi masalah pendidikan, agama, dan budaya di DPD, adalah dalam upaya menyerap aspirasi masyarakat di masa resesnya.

Menurut Wedakarna, keinginan ditambahnya kuota haji itu juga berasal dari kalangan ummat Islam, saat pertemuan dengan jajaran Kementerian Agama Provinsi Bali dan tokoh-tokoh ummat dari berbagai agama di Bali beberapa bulan lalu.

Dalam pertemuan yang berlangsung di Ponpes BBI Meliling, Tabanan Bali, selain AWK dan para pengurus Yayasan BBI, hadir pula sejumlah tokoh masyarakat muslim di Bali. Pada kesempatan itu Wedakarna juga menyatakan ingin mengunjungi Ponpes lainnya di Bali.

Wedakarna menyebutkan, dirinya sudah mengunjungi sejumlah embarkasi haji di Sumatera dan di Pulau Jawa. Dia mengatakan bahwa dia ingin berkunjung ke Mekkah, namun karena dia bukan muslim maka hanya sampai ke Jeddah saja.

"Tapi saya melakukan ini terkait dengan tugas saya sebagai wakil masyarakat Bali. Bukan hanya ummat Hindunya saja, tetapi juga wakil ummat Islamnya," katanya.

Pendiri sekaligus Direktur Ponpes BBI, Drs Ketut Imaduddin Jamal SH MM menyebutkan, keberadaan Ponpes BBI di Meliling sudah dimulai sejak 1981. Bahkan siswanya bukan hanya ummat Islam, melainkan juga ada dari ummat Hindunya.

"Ada sebanyak 13 siswa lulusan BBI yang beragama Hindu dan sekarang mereka sudah jadi tokoh di masyarakatnya masing-masing," kata Imaduddin yang asal Pegayaman, Kabupaten Buleleng Bali.

Menurut Imaduddin, keberadaan Ponpes BBI dalam rangka membentuk karakter masyarakat, selain juga memberikan pengetahuan kepada para santrinya. Sebagai lembaga pendidikan, dia mengatakan bahwa BBI tetap menjalin kerjasama dengan baik, dengan masyarakat sekitar, maupun dengan pemerintah daerah setempat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement