Jumat 04 Aug 2017 15:20 WIB

Kuota Haji Bali Naik 36,72 Persen

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Ilham Tirta
Jamaah haji. (Ilustrasi).
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Jamaah haji. (Ilustrasi).

IHRAM.CO.ID, DENPASAR -- Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali, Khusnul Hadi mengatakan, kuota haji dari Provinsi Bali tahun ini meningkat dibanding tahun lalu. Jumlah yang terdaftar berangkat haji mencapai 700 orang atau naik 36,72 persen dibandingkan 512 orang pada 2016.

"Dari total jumlah tersebut, realisasi yang berangkat 688 orang di mana dua orang membatalkan, sementara 10 orang lainnya mutasi keluar," kata Khusnul, Jumat (4/8).

Jamaah haji Provinsi Bali tergabung dalam kloter 45 di Emberkasi Surabaya berjumlah 443 orang. Sebanyak 245 orang masuk dalam kloter 46-SUB, termasuk petugas kloter empat orang.

Jamaah haji termuda berasal dari Kota Denpasar, bernama Siti Nurjanah (20 tahun). Jemaah tertua berasal dari Kabupaten Jembrana, Muhammad Matso Mujaksan (90 tahun). Jemaah haji kloter 45 akan diterima di Surabaya pada 11 Agustus 2017, pukul 08.00 WIB dan diberangkatkan ke Arab Saudi sehari kemudian pukul 03.55 WIB.

Jamaah kloter 46 masuk ke embarkasi Surabaya pada 11 Agustus 2017, pukul 09.00 WIB dan diberangkatkan ke Tanah Suci sehari kemudian pukul 06.26 WIB. Seluruhnya diperkirakan kembali ke Tanah Air pada 21 September 2017.

Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta mengatakan, dia berencana mengantar langsung keberangkatan haji jemaah asal Bali di embarkasi Surabaya pada hari yang ditentukan. Politisi Partai Golkar ini berharap masyarakat Bali yang terdiri dari berbagai suku, ras, dan agama selalu menjaga kerukunan.

"Jaga baik nama Indonesia, khususnya Bali di negara lain, sehingga kunjungan wisatawan negara-negara Timur Tengah ke Bali semakin banyak," katanya.

Sudikerta mengatakan, masih ada 11.223 calon jamaah haji asal Bali yang menunggu daftar antrian dengan masa tunggu rata-rata 19 tahun. Hal ini perlu dicarikan solusi ke depannya, salah satu caranya merealisasikan pembangunan bandara internasional di Bali Utara.

Keberadaan bandara baru di Bali membuat Pulau Dewata mempunyai embarkasi haji sendiri. Ini akan sangat membantu dari segi waktu, biaya, dan tenaga jamaah calon haji yang berasal dari Bali.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali, I Nyoman Lastra menambahkan, ada empat indikator keberhasilan pelaksanaan haji. Pertama, jamaah haji yang sudah terdaftar dan memenuhi syarat dapat diberangkatkan ke Arab Saudi. Kedua, jamaah haji yang berada dan selama di Arab Saudi mendapat layanan akomodasi, transportasi, dan perlindungan. Ketiga, jamaah yang sudah berada di Arab Saudi dan dapat menjalankan ibadah dengan sebaik-baiknya. Keempat, jamaah haji yang telah selesai menunaikan ibadah haji dan dipulangkan kembali ke daerah asal dalam kondisi sehat.

"Pelayanan ibadah haji yang diselenggarakan Kementerian Agama 2016 memperoleh hasil memuaskan dan ini tidak terlepas dari sikap taat dan disiplin para jamaah calon haji dalam rangkaian ibadahnya," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement