Kamis 25 Aug 2016 13:43 WIB

10 Jamaah Telantar Gara-Gara Joki

Rep: Didi Purwadi/ Red: Andi Nur Aminah
Ritual Tawaf yang dilakukan jamaah haji atau umrah dengan mengelilingi Kabah tujuh kali.
Foto: Republika/Erik PP
Ritual Tawaf yang dilakukan jamaah haji atau umrah dengan mengelilingi Kabah tujuh kali.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Sebanyak 10 jamaah risiko tinggi (risti) terlantar di Masjidil Haram, Makkah, akibat memakai jasa joki Tawaf-Sai dari mukimin. Beruntung petugas sektor khusus (Seksus) Daerah Kerja (Daker) Makkah langsung bergerak cepat dalam menolong mereka yang sebagian dalam kondisi sakit.

Wakil Kepala Sektor Khusus Daker Makkah, Harun Al-Rosyid, mengatakan ada dua kasus yang peristiwanya terjadi dalam waktu berdekatan. "Kejadian pada dua hari lalu ini terjadi pada pukul dua dinihari dan tiga dinihari," kata Harun ketika ditemui wartawan Media Center Haji (MCH) Daker Makkah di Masjidil Haram, Makkah, Rabu (24/8).

Peristiwa yang pertama bermula ketika ada dua jamaah risti yang sedang dalam kondisi sakit itu menggunakan jasa mukimin untuk melakukan tawaf dan sai. Namun, keberadaan mukimin tersebut di luar koordinasi petugas Masjidil Haram alias tidak resmi.

"Mukimin tersebut tiba-tiba di tangkap oleh polisi Arab Saudi yang bertugas di Masjidil Haram di kawsan tempat sai dan tawaf," kata Harun.

Dua jamaah risti tersebut akhirnya ditinggalkan begitu saja. Akhirnya laporan masuk ke petugas Seksus yang langsung bergerak cepat menangani kedua jamaah tersebut. Petugas membantu kedua jamaah menyelesaikan sai dan melakukan tahalul sebelum mereka diarahkan ke sektornya.

Ketika petugas kembali ke wilayah Sai, Harun mengatakan peristiwa kedua yang lebih besar lagi terjadi. "Kini ada delapan jamaah yang tercecer akibat joki, mereka ditangkap polisi Arab Saudi," katanya.

Petugas Seksus akhirnya membantu kedelapan jamaah menuntaskan prosesi sai. Namun, karena jumlah sumber daya manusianya terbatas, petugas menyewa jasa petugas kursi roda resmi Masjidil Haram untuk membantu jamaah menyelesaikan sai dan tahalul.

Setelah proses sai dan tahalul selesai dilaksanakan, jamaah di antar menggunakan kendaraan operasional Seksus pada pukul 09.30 waktu setempat. "Kita antar ke sektornya masing-masing. Alhamdulillah berkat kesigapan anggota Seksus, kesepuluh jamaah tersebut sudah bisa kami tangani dengan selamat dan aman," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement