Senin 29 Aug 2016 05:33 WIB

Satuan Operasional Armina Soroti Jadwal dan Rute Jumrah

Rep: didi purwadi/ Red: Damanhuri Zuhri
Jamaah haji dari berbagai negara melintasi terowongan di Mina, menuju lokasi melontar jumrah.
Foto: AP/Mosa'ab Elshamy
Jamaah haji dari berbagai negara melintasi terowongan di Mina, menuju lokasi melontar jumrah.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1437H/2016M menggelar gladi posko Satops (Satuan Operasional) Armina (Arafah Muzdalifah Mina) Ahad (28/8) sore waktu setempat.

Gladi yang dipimpin langsung Kasatops Jaetul Muchlis ini menyoroti dua hal penting yakni rute dan jadwal pelemparan jumrah.

‘’Dua hal yang kita soroti bersama. Pertama, rute melontar bagi keberangkatan jamaah maupun kepulangan jamaah dari jamarat,’’ ungkap Jaetul saat gladi posko Satops Armina di Mina, Makkah, Arab Saudi, Ahad (28/8).

Yang kedua, kata Jaetul Muchlis, adalah waktu melontar yang sudah ditentukan pemerintah Arab Saudi yang disampaikan melalui muassasah.

Ia mengatakan muassasah dengan maktab-maktab sudah mengatur rute dan penjadwalan keberangkatan jamaah haji Indonesia. Hal tersebut tinggal disosialisasikan ke jamaah agar mereka konsisten dengan dua hal tersebut.

‘’Pertama, rute perjalanan yang ditentukan pemerintah Arab Saudi,’’ katanya. ‘’Kedua soal waktu melontar yang juga sudah disampaikan pemerintah Arab Saudi.’’

Kadaker Makkah, Arsyad Hidayat, mengatakan setiap ketua kloter harus memegang jadwal dan rute jumrah yang sudah disampaikan maktab. Mereka tidak boleh melempar jumrah di luar waktu-waktu yang sudah ditentukan.

‘’Mereka dilarang melempar jumrah di luar waktu yang sudah ditentukan, meskipun waktu tersebut merupakan waktu afdhol,’’ katanya. ’’Afdhol kalau mengorbankan jiwa, saya juga tidak setuju. Perlindungan jamaah tetap menjadi prioritas kami.’’

Jaetul mengatakan pihaknya berusaha melihat pengalaman tahun lalu guna memberikan pelayanan maksimal bagi jamaah. Karena itu, Satops Armina beberapa kali melakukan evaluasi dan survey ke lapangan sehingga nantinya mampu meminimalisir kemungkinan terjadinya potensi-potensi kerawanan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement