Senin 29 Aug 2016 06:33 WIB

Pemerintah akan Siapkan Genset di Klinik Arafah

Ruang perawatan jamaah di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Makkah
Foto: ROL/Didi Purwadi
Ruang perawatan jamaah di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Makkah

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Abdul Djamil mengatakan pemerintah akan menyiapkan genset di Klinik Kesehatan Haji Arafah untuk mengantisipasi adanya pemadaman listrik saat ibadah wukuf di Arafah.

"Atas dasar evaluasi kita pada tahun lalu, ketika terjadi pemadaman listrik di Arafah, tahun ini kita melakukan antisipasi dengan menyediakan genset khususnya untuk memasok listrik yang ada di Balai Kesehatan haji kita," kata Abdul Djamil dalam keterangan tertulisnya, Senin (29/8).
 
Menurutnya, genset sangat diperlukan untuk mesin-mesin pendingin yang berguna bagi perawatan pasien, khususnya pasien yang terkena heat stroke atau serangan panas dan pasien yang membutuhkan perawatan dalam ruangan yang dingin. "Saat terjadi blackout (pemadaman) dan tidak ada genset pada tahun lalu, itu berakibat cukup fatal. Tahun ini kita antisipasi dengan menyediakan genset untuk memasok listrik manakala terjadi hal yang bersifat darurat," katanya.
 
Kepala Daker Makkah Arsyad Hidayat menambahkan, untuk memberikan kenyamanan kepada jamaah haji Indonesia saat menjalani wukuf di Arafah, pada tahun ini tenda-tenda jamaah haji akan dilengkapi dengan water fan atau kipas angin yang bisa mengeluarkan air. Rencananya, pada tenda-tenda jamaah haji Indonesia dalam setiap maktab akan dipasang sekitar 101 water fan.
 
Hal ini diharapkan akan dapat memberikan rasa nyaman kepada jamaah, mengingat cuaca di Arab Saudi yang saat ini sangat panas. "Jamaah haji Indonesia juga akan mendapatkan air minum 3 x 330 ml (botol) yang akan diberikan pada saat kedatangan di Arafah," kata Arsyad.
 
Terkait pergerakan jamaah di Arafah, Arsyad mengatakan tim transportasi Daker Makkah dan bidang transportasi Muassasah-pihak swasta yang ditunjuk pemerintah Arab Saudi untuk mengurusi haji-telah melakukan serangkaian pertemuan guna menyiapkan rencana pemberangkatan dari pemondokan menuju Arafah lalu Muzdalifah, Mina, dan kembali ke pemondokan.
 
"Mereka sudah merencanakan, bahkan sampai pada rencana mana yang akan diberangkatkan terlebih dahulu dan mana yang diakhirkan," ujarnya.
 
Tambahan layanan lainnya akan diberikan di Muzdalifah, berupa karpet yang diharapkan bisa menjadi alas istirahat bagi jamaah saat menginap (mabit), meski hanya sebentar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement