REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Calon jamaah haji asal Jawa Barat diimbau untuk selalu mengecek kesehatannya secara berkala kepada tim medis di kloternya. Menurut Kapala Dinas Kesehatan Jabar, Alma Lucyati, jumlah jemaah haji yang beresiko tinggi (resti) dari Jabar mencapai 50 persen. Alma berharap, jamaah haji di sana untuk terus berkoordinasi dengan tim medisnya.
"Cek secara berkala. Calon jamaah resti dari Jabar hampir 50 persen dari total jumlah jamaah haji," ujar Alma di Gedung Sate Jalan Diponegoro, Selasa (30/8).
Pemantauan para jamaah itu, kata Alma, karena ada perubahan cuaca antara Indonesia dengan Tanah Suci. Dia khawatir, jamaah bisa terpapar virus, "Semacam mvirus Middle East Respiratory Syndroe (MERS)," katany.
Padahal, kata dia, jamaah haji resti baik secara usia maupun penyakit sangat riskan terpapar virus atau penyakit. Sebab kalau usia lanjut, mereka biasanya susah makan juga susah minum.
"Oleh karenanya, di sana harus berkoordinasi dengan tim medisnya. Sejak dari sini juga kita sudah selalu menyosialisasikan dan mengimbau agar tetap waspada," katanya.
Alma pun mengimbau, jamaah untuk tidak berwisata ke daerah yang ada peternakan unta. Pasalnya, dikhawatirkan jika kontak dengan unta bisa terpapar virus MERS. Imbaun lainnya juga, saat pulang nanti ke Tanah Air nanti diperiksakan kesehatannya dulu.
"Kalau mau pulang nanti pastikan kesehatan jamaah baik-baik saja. Misalnya jika ada gejala panas, mual, pusing, hati-hati. Periksakan dulu dengan tim medis," kata Alma.
Baca juga: Jamaah Haji Diminta Hemat Tenaga