REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Dirjen Penyelenggaraan Haji Umrah (PHU) Kemenag, Abdul Djamil, mengatakan pemerintah Arab Saudi yang mendapat kepercayaan sebagai tuan rumah dari tamu-tamu Allah SWT telah melakukan pengaturan atas dasar pengalaman-pengalaman tahun lalu. Karena itu, semua jamaah diminta mematuhi pengaturan-pengaturan yang telah dibuat Saudi, termasuk pengaturan soal jadwal melempar jumrah.

‘’Mereka telah melakukan pengaturan atas dasar pengalaman beberapa kali insiden akibat berdesak-desakannya jamaah dari berbagai negara,’’ kata Abdul Djamil saat ditemui usai menggelar rapat persiapan Armina di Syisyah, Makkah, Arab Saudi, Senin (29/8).

Penjadwalan dilakukan guna memecah agar jamaah tidak terkosentrasi dalam satu waktu dan satu tempat. Waktu melempar jumrah perlu dijadwalkan agar tiap jamaah bergiliran dalam melakukan ibadah lempar jumrah tersebut.

‘’Jadwal melontar jumrah merupakan masalah krusial karena ada beberapa kali kita mengalami hal-hal yang tidak kita inginkan akibat kondisi berdesak-desakannya jamaah,’’ katanya. ‘’Kalau tidak diatur jadwal lempar jumrahnya, maka hal-hal yang dikhawatirkan itu bisa terjadi lagi.’’

Abdul Djamil mengatakan petugas PPIH (Panitia Penyelenggara Ibadah Haji) Arab Saudi akan berupaya maksimal dalam memastikan jamaah menaati jadwal yang telah ditentukan. Petugas harus bisa memastikan bahwa jamaah akan melempar jumrah sesuai jadwalnya masing-masing.

Ikuti Whatsapp Channel Republika