REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Jamaah haji Indonesia yang datang melalui Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah telah seluruhnya meninggalkan Madinah menuju Makkah. Ada tiga kloter yang terakhir meninggalkan Madinah al-Munawarah menuju Makkah al-Mukarammah pada Rabu (31/8) sore waktu setempat.
"Sejak malam tadi (Rabu, 31/8), sudah tidak ada lagi jamaah yang berada di Madinah," kata Kepala Bidang Transportasi PPIH Arab Saudi, Subhan Chalid, ditemui di Syisyah, Makkah, Arab Saudi, Kamis (1/9). Panitia Daerah Kerja Madinah sudah bersiap-siap untuk bergeser ke Makkah untuk bergabung melakukan persiapan pelayanan Armina (Arafah-Muzdalifah-Mina).
Tiga kloter terakhir yang berangkat meninggalkan Madinah yakni SUB-33, SUB-34 dan BDJ-14. Dua kloter pertama berangkat menuju Makkah pada pukul 16.00 waktu setempat. Sementara, kloter BDJ-14 bergerak selang dua jam kemudian.
Sebanyak 168 ribu jamaah Indonesia berangkat menunaikan ibadah haji pada musim haji tahun 2016. Sebanyak 91,94 persen merupakan jamaah haji reguler, sementara 8,06 persen atau 13.600 orang adalah jamaah haji khusus.
Haji reguler terdiri atas 154.049 jamaah haji dan 1.151 petugas haji daerah. Sedangkan, haji khusus pun terdiri dari jamaah haji khusus sebanyak 12.831 orang dan petugas PIHK (Penyelenggara Ibadah Haji Khusus) sebanyak 769 orang.
Jamaah haji Indonesia diberangkatkan dalam dua gelombang. Gelombang pertama yang berjumlah sekitar 78.000 orang diterbangkan pada tanggal 9-21 Agustus 2016 langsung menuju Madinah. Mereka melakukan ibadah shalat Arbain di Masjid Nabawi, Madinah, selama delapan hari sebelum bergerak menuju Makkah.
Sementara, gelombang kedua berangkat menuju Jeddah mulai tanggal 22 Agustus hingga closing date (penutupan bandara di Arab Saudi) yang diperkirakan jatuh pada 4 September.