REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menetapkan, Idul Adha 2016 jatuh pada Senin (12/9). Kepastian ini merujuk pada hasil sidang penetapan/itsbat yang digelar di Kementerian Agama, Kamis (1/9).
"Dengan hitungan hisab dan laporan petugas rukyat yang tidak dapat melihat hilal sehingga 1 Dzulhijah bertepatan pada Sabtu, 3 September dan Idul Adha pada 12 September," kata Lukman.
Sidang itsbat digelar secara tertutup dihadiri ahli astronomi, pemuka agama, pejabat terkait, delegasi negara sahabat, dan tamu undangan lainnya. Sidang dipimpin langsung oleh Menag dan berlangsung sekitar 35 menit usai peserta sidang melaksanakan shalat Maghrib.
Lukman mengatakan, keputusan itu didapat setelah tidak ada satu pun petugas yang ditunjuk Kementerian Agama di sejumlah titik seluruh Indonesia, yang berhasil melihat hilal.
"Maka disempurnakan 30 hari dan 1 Dzulhijjah bertepatan Sabtu 3 September 2016, sehingga bisa dipastikan Idul Adha bertepatan dengan Senin 12 September 2016," kata Lukman.
Lukman berharap, pelaksanaan Hari Raya Idul Adha ini bisa mendatangkan keberkahan, terutama karena umat Islam di Indonesia bisa merayakannya bersama-sama. "Semoga ini jadi wujud persatuan kesatuan umat Islam di Indonesia," ujar dia.
Pengumuman penentuan awal Dzulhijjah sendiri dilakukan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, didampingi Ketua Komisi 8 DPR RI Ali Taher dan Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama Machasin. Selain itu, turut mendampingi Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) sekaligus Ketua Umum Al Irsyad Al Islamiyah Abdullah Djaidi.
Sebelumnya, sidang dimulai dengan pemaparan Ketua Tim Hisab Rukyat Kemenag Cecep Nurwendaya yang menjelaskan posisi bulan terkini.
Hasil sidang tersebut sendiri sama dengan hasil perhitungan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah yang sudah mengumumkan Idul Adha jatuh pada 12 September.
Muhammadiyah sudah mengumumkan hasil itu jauh hari sebelum Ramadhan atau puasa tahun ini berlangsung karena menggunakan metode berbeda dengan pemerintah.
Cecep Nurwendaya mensyukuri posisi bulan sabit baru/hilal yang berada dalam posisi negatif atau di bawah ufuk. Dengan begitu, terdapat kesamaan awal bulan Dzulhijah, Puasa Arafah, dan Idul Adha antara pemerintah dan Muhammadiyah.