REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Petugas Perlindungan Jamaah (Linjam) Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Daerah Kerja Mekkah melakukan patroli 24 jam untuk mengantisipasi potensi kerawanan yang terjadi di sekitar pemondokan jamaah.
"Secara khusus, Petugas Perlindungan Jamaah memperkuat sektor dengan patroli 24 jam, tarutama waktu malam, ketika teman-teman yang nempel di hotel mundur, kita yang aktif melakukan patrol," kata Kasi Linjam Daker Makkah Wagirun, Sabtu.
Para petugas, ungkap Wagirun, akan menyisir lokasi-lokasi yang dinilai potensial untuk terjadinya tindak kejahatan di sekitar pemondokan jamaah haji Indonesia. "Di pemondokan sudah kita gelar semua. Sekarang sistemnya terpadu, jadi semua petugas merupakan unsur linjam. Kita harapkan seperti itu, makanya di hotel sudah ada yang nempel di situ," katanya.
Petugas patroli akan berkeliling untuk memastikan tidak ada jamaah yang masih berada di jalanan di waktu-waktu yang tidak lazim atau untuk memberikan perlindungan bagi jamaah yang tengah berada di luar pemondokan.
Lebih lanjut dia menjelaskan kasus yang terkait uang atau barang jamaah biasanya adalah kasus lupa, penipuan dan perampasan. "Lupa ini merupakan kasus yang paling rentan karena jamaah kita memang sepuh-sepuh atau tua-tua taruh barang di mana, lupa dibawa. Itu hampir rata-rata kasus itu dialami oleh aki-aki (kakek-kakek). Ada beberapa kejadian," katanya.
Salah seorang anggota tim perlindungan jamaah, Abu Dzarin, menemukan dua jamaah yang tampak kebingungan tengah berjalan sendiri di kawasan Mahbas Jin pada patroli yang dilakukannya Sabtu (3/9) dini hari. "Kita tanya mau kemana dan kemudian kita antarkan ke tujuan," katanya.
Memasuki hari ke-26 pemberangkatan jamaah haji ke Arab Saudi, lebih dari 140.856 dari 155.200 jamaah telah berada di Kota Mekkah. Mereka ditempatkan di sembilan sektor pemondokan yang tersebar pada radius empat kilo meter yaitu di kawasan Syisyah, Aziziah, dan Mahbas Jin.