Ahad 04 Sep 2016 21:32 WIB

Maaf Ya

Suasana shalat Idul Adha di Universitas Muhammadiyah Malang.
Foto: UMM
Suasana shalat Idul Adha di Universitas Muhammadiyah Malang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang pelaksanaan shalat Idul Adha, seorang sesepuh yang ditunjuk sebagai imam dan khotib, menyampaikan beberapa penjelasan atau semacam tips terkait shalat id.

 

Saudara-saudara, pelaksanaan shalat id itu memiliki sedikit perbedaan dengan shalat pada umumnya. Pertama, pada rakaat awal, sebelum imam membaca fatihah, dilakukan takbir tujuh kali, dan diantara takbir satu dengan yang lain dibacakan tasbih. Kedua, pada rakaat kedua dilakukan hal yang sama tapi jumlahnya lima kali. Paham??"

 

Para jamaah pun serentak berucap, "Paham.."

 

Maka dilaksanakanlah shalat id. Ternyata sang imam sama sekali tidak melaksanakan takbir 7x dan 5x. Mungkin ia lupa.

 

Selesai salam, para jamaah pun kasak kusuk. Konsentrasi mereka terpecah karena teringat pesan sang imam, tapi justru ia tidak melaksanakannya.

 

Suasana khotbah pun tidak kondusif, karena sebagian jamaah masih terus membahas masalah takbir.

 

Begitu selesai khotbah, sebagian jamaah segera menuju ke sekitar mimbar guna bertanya tentang masalah takbir.

 

Bertanyalah salah seorang jamaah: “Pak Kiai, tadi Bapak pesan supaya para jamaah ikut bertakbir 7x dan 5x. dlm shalat id. Lha kok Anda malah tidak melakukannya sama sekali.”

 

Ia bertanya balik, "Lho, begitu yang terjadi tadi?" Serentak para jamaah menjawab, "Ya!!!!!"

"Begitulah saudara-saudara orang kalau sudah tua, barusan memberi pesan, lha kok malah lupa dengan pesannya sendiri. Yo sepurane rek.....! (Maafin yaaa)."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement