Selasa 06 Sep 2016 12:20 WIB

Hari Terakhir Bersama Bus Shalawat

Rep: didi purwadi/ Red: Damanhuri Zuhri
Bus Shalawat
Foto: Republika/Ratna Puspita
Bus Shalawat

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Selasa (6/9) merupakan hari terakhir jamaah bersama bus salawat. Bus yang selama ini setia mengantarkan ratusan ribu jamaah ke Masjidil Haram ini akan ditarik untuk difokuskan pada pelayanan transportasi Armina (Arafah-Muzdalifah-Mina).

Sejak kehadiran pertamanya 17 Agustus lalu, bus salawat ini memang mencuri perhatian. Contohnya bus salawat yang dikelola perusahaan Rwaheel ini. Bus berkapasitas 70 orang ini memiliki tali pegangan berlapiskan bahan karet sehingga tidak licin ketika dipegang.

Tiang-tiang untuk pegangan penumpang yang berdiri pun didesain merekat pada pegangan tangan. Bus ini juga dilengkapi dengan enam buah palu emergency exit. Selain air conditioner yang pas dinginnya, bus ini juga dilengkapi dengan CCTV.

‘’Dinginnya pas,’’ kata Aminah (65), jamaah Kloter 02 Embarkasi Banjarmasin, sepekan setelah peluncuran bus salawat. Aminah yang tinggal di Pemondokan 602 (Hotel Sura Manra’a), Sysiah, ini mengaku nyaman naik bus salawat.

Apalagi, katanya, sopir bus salawat yang rata-rata orang asli Indonesia itu tidak pernah ugal-ugalan. Muhammad Sarpimi, jamaah kloter PLM-08, mengaku merasa terbantu dengan kehadiran bus salawat. Bus yang selalu setia mengantarkan Muhammad Sarpimi ke Masjdil Haram.

‘’Ini kan seperti jalan-jalan biasa. Kita naik bus salawat, turun, sudah sampai Masjidil Haram. Saya subuh di Masjidil Haram, tapi Dzuhur di hotel. Shalat Ashar, Maghrib dan Isya di Masjidil Haram lagi. Jadi, saya dapat empat waktu di Masjidil Haram,’’ katanya.

Ribuan jamaah lainnya mungkin memiliki pengalaman serupa tentang bus salawat. Di rute yang dilalui pemondokan Aminah yakni rute Syisyah 1–Syib Amir ini, tiap hari ada sebanyak 28 bus salawat yang berkeliling melayani 11.217 jamaah yang tinggal di pemondokan nomor 505-510 serta 601-605.

Bus salawat di rute Mahbas Jin-Bab Ali merupakan bus salawat yang paling banyak melayani jamaah haji Indonesia. Sebanyak 58 unit bus salawat tiap hari dikerahkan untuk melayani 42.773 jamaah haji yang tinggal di pemondokan 101-109, 201-207, 301-306, serta 503-504.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement