REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mempertanyakan kualitas tenda jamaah saat puncak ibadah haji wukuf di Padang Arafah yang akan berlangsung pada 11 September 2016.
Menteri Agama menyampaikan hal itu saat melakukan peninjauan kesiapan puncak haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armina), Mekkah, Selasa malam waktu Arab Saudi.
"Ini konstruksinya memang begini? Kuat tidak ini?" tanya Menag saat menemukan tenda yang ia ragukan kekuatannya karena tenda terbuka itu tidak memiliki tiang penyangga di bagian tengahnya.
Sambil menggoyangkan tenda itu Lukman mendapat penjelasan dari Muassasah, pihak swasta yang ditunjuk Pemerintah Arab Saudi untuk mengurus haji, bahwa tenda berukuran sekitar 2,5x3 meter itu adalah tenda bagi jamaah duduk-duduk berbincang bukan tenda utama.
Pertanyaan Lukman wajar mengingat pada musim haji tahun lalu terjadi insiden tenda jamaah roboh, yang selain mengganggu ibadah juga membahayakan jamaah. Di Arafah jamaah akan tinggal di sebuah tenda terbuka non permanen beralaskan karpet dan pendingin "water fan" atau kipas angin yang mengeluarkan air.
Selama hampir empat jam Menag berkeliling Arafah, Muzdalifah dan Mina untuk memastikan Muassasah mematuhi kesepakatan dalam kontrak. Sementara itu di Muzdalifah, ia mencoba fasilitas karpet yang untuk pertama kalinya disiapkan Muassasah bagi jamaah Indonesia.
Di Muzdalifah jamaah akan tinggal selama sekitar setengah hari hingga tengah malam untuk mengumpulkan batu yang akan digunakan dalam lontar jumrah. Selama di Muzdalifah jamaah akan difasilitasi dengan karpet tanpa tenda.
Di Mina, jamaah memperoleh fasilitas tenda tertutup dengan pendingin ruangan sebab akan tinggal lebih lama. Pada kesempatan itu belum semua fasilitas tersedia, beberapa tenda di Arafah juga belum selesai didirikan. Namun Muassasah menjanjikan semua akan siap pada Rabu (7/9).
Di setiap lokasi jamaah Indonesia akan dikelompokkan menurut maktab atau pengelola pemondokan. Total terdapat 52 maktab dengan masing-masing maktab bertanggung jawab pada sekitar 3.000 jamaah. Selama di Arafah, Muzdalifah dan Mina seluruh jamaah akan memperoleh 15 kali makan dan satu kali makanan ringan.