REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Rabu (7/9) menjenguk dan mendoakan jamaah haji yang dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah, Arab Saudi, dapat segera pulih sehingga bisa mengikuti puncak haji wukuf di Arafah pada 11 September.
Dalam kunjungannya ke KKHI, Menag menyapa para jamaah yang dirawat di sejumlah fasilitas kesehatan di KKHI, antara lain ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD), ruang Intensive Care Unit (ICU), dan ruang isolasi.
"Saya doakan semoga segera sembuh," kata menag yang didampingi Direktur Jenderal Kementrian Kesehatan Anung Sugihartono kepada setiap jamaah. Para jamaah secara bergantian juga minta didoakan kesembuhannya oleh Menag agar dapat mengikuti puncak haji.
Pada kesempatan itu Menag juga menjelaskan pemerintah sejak awal telah melakukan langkah-langkah pembinaan pola hidup sehat dan penanganan dini jamaah-jamaah risiko tinggi (risti) atau jamaah dengan penyakit bawaan.
Pola pembinaan dan penanganan dini yang dilakukan sejak di Tanah Air itu diklaim dapat mengurangi jumlah jamaah yang jatuh sakit atau meninggal dunia di Arab Saudi.
"Sejak dini dipantau kondisi kesehatannya sehingga upaya pemulihan sejak awal sudah dilakukan di Tanah Air. Harapannya di Tanah Suci tinggal pemulihan," ujarnya.
Namun ia menambahkan, tantangan selanjutnya adalah menjaga kesehatan jamaah Indonesia selama menjalani puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
Menag mengapresiasi tenaga kesehatan yang telah menyiapkan segala metode pencegahan dan perawatan untuk membantu jamaah melaksanakan ibadahnya dengan sempurna.
"Saya sangat terharu sebagian mereka bahkan sejak dari Tanah Air menyiapkan diri untuk tidak berhaji semata-mata demi memberi khidmat yang sepenuhnya bagi jamaah haji kita," katanya.
Sementara itu hingga empat hari menjelang pelaksanaan puncak haji atau pelaksanaan wukuf di Padang Arafah, sebanyak 143.627 jamaah haji telah menjalani rawat jalan, baik di Klinik Kesehatan Haji Makkah dan Madinah, atau di klinik kesehatan di tiap-tiap sektor ataupun kelompok terbang (kloter).
Kabid Kesehatan Haji Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi dr Eka Jusuf Singka menjelaskan data tersebut meliputi seluruh jamaah baik reguler maupun khusus, meskipun haji khusus dilakukan oleh pihak swasta.
Hingga Rabu (7/9), jumlah jamaah haji yang meninggal dunia sebanyak 71 orang. Dari jumlah tersebut 79 persen meninggal akibat penyakit kardiovaskular, sisanya penyakit-penyakit lain seperti kanker, pernafasan, pencernaan, serta penyakit-penyakit bawaan lainnya.