Rabu 14 Sep 2016 06:29 WIB

Tukang Cukur Amatir Kerap Lukai Kepala Jamaah Haji

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Dwi Murdaningsih
  Seorang jamaah haji mencukur rambutnya usai melontar jumrah Aqabah di Mina, dekat kota suci Makkah, Jumat (26/10).    (Hassan Ammar/AP)
Seorang jamaah haji mencukur rambutnya usai melontar jumrah Aqabah di Mina, dekat kota suci Makkah, Jumat (26/10). (Hassan Ammar/AP)

REPUBLIKA.CO.ID, MINA -- Tukang cukung keliling memang bukan menjadi pemandangan langka di Mina. Sayangnya, tingginya permintaan jasa cukur rambut sering dimanfaatkan tukang amatir yang haus keuntungan semata.

Jamaah haji tampaknya tidak lagi mempedulikan saat kepala mereka mengalami luka saat bercukur, lantaran ingin berada pada kondisi ihram yang benar. Bahkan, tidak sedikit jamaah yang begitu saja menyerahkan kepalanya, ke tukang cukur yang tampak baru belajar.

"Menunggu atau mencari tukang cukur profesional akan membutuhkan waktu lebih lama," kata salah satu jamaah haji, Osman Abu Bakar, seperti dilansir Arab News, Rabu (14/9).

Sekelompok orang tanpa pengalaman dan menawarkan jasa cukur rambut, memang banyak berkeliaran membawa pisau cukup dalam koper hitam. Tanpa pengawasan, mereka menjajakan jasa cukur rambut yang memang tidak profesional, dan kerap meninggalkan luka di kepala jamaah.

Tujuan utama mereka tentu saja demi mendapatkan uang, tanpa memperhatikan berbagai standar kesehatan dan lingkungan saat mencukur rambut. Namun, banyaknya permintaan jasa cukur sering menjadi alasan jamaah haji, karena akan lama menunggu jasa cukur berkualitas.

Salah satu tukang cukur asal, Haroun Issa, tampak menjajakan jasa cukur rambut sambil mengenakan pakaian ihram. Walau meninggalkan luka di kepala jamaah pelanggannya, ia tampak tidak peduli dan cepat mengambil bayaran dan langsung mencari pelanggan lain.

"Datang cepat dan bergegas," ujar Issa..

Tukang cukur asal di Mina berkeliaran dengan tarif 10 real saudi. Banyak jamaah memakai jasa mereka karena enggan menungu tukang cukur profesional dengan antrian lebih panjang, serta tarif lebih mahal sekitar 30 real saudi.

Sejumlah dokter sudah memberi peringatan atas praktek-prektek tukang cukur asal, terutama karena studi menanggap itu sebagai salah satu penyebab hepatitis dan AIDS tersebar. Hal itu terutama dikarenakan penggunaan alat dan pisau cukur yang sama, ke lebih dari satu kepala.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement