REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Seorang warga Saudi yang menjadi relawan haji telah menciptakan produk inovasi payung pintar, Kafya. Dilansir dari eco-business.com, Rabu (14/9), payung ini dilengkapi dengan kipas yang mendinginkan penggunannya saat terik dan dilengkapi dengan GPS untuk membantu ketika pengguna tersesat dalam kerumunan haji.
Pembuat payung pintar Kamel Badawi bekerja sama dengan desainer asal Palestina untuk membuat produk inovasi ini dengan tenaga surya. Selain untuk melindungi dari cahaya matahari, payung ini juga dapat menyerap energi surya dan mengubahnya menjadi listrik.
Kafya memiliki dua lapis kain isolator yang dapat dilipat dan tenaga surya yang dapat menyebar hingga 10 sentimeter dari luas payung sekitar 20 sentimeter. Tak hanya itu, payung pintar juga dilengkapi dengan senter yang terletak di gagang payung dan dapat membantu untuk menerangi pengguna saat ingin membaca Alquran di malam hari saat jauh dari penerangan.
Kayfa juga dilengkapi dengan outlet USB multifungsi untuk mengisi baterai ponsel, tablet atau power bank. GPS yang terdapat di dalamnya pun dibuat khusus untuk penggunanya. Karena nama, nomor telepon, dan foto pengguna tersimpan dalam GPS tersebut. "Fungsi di dalam payung dapat digunakan selama 35 jam tanpa isi ulang daya, baik oleh sinar matahari maupun listrik," jelas Badawi.
Payung seberat 400 gram ini juga mampu menopang penggunannya sebagai tongkat dengan berat badan hingga 100 kilogram. Co desainer payung Manal Dandis mengatakan payung ini seharusnya telah mendapatkan hak paten dari perusahaan pemegang hak paten dan merek dagang di AS, tetapi tertunda karena masih ditahan oleh perusahan paten GCC.
Manal mengatakan harga payung ini akan sedikit lebih mahal dibandingkan payung biasa karena multifungsinya. Namun lebih murah ketika pengguna membeli alat dengan fungsi masing-masing.
Ikuti Whatsapp Channel Republika