REPUBLIKA.CO.ID, MINA -- Suasana haru begitu terasa saat jamaah haji asal Palestina, Emaduddin Hamasho bertemu dengan ibunya untuk pertama kali setelah terpisah lima tahun karena pengepungan Israel di Gaza.
Hamasho melaksanakan ibadah haji berkat undangan dari Raja Salman yang menjadi tuan rumah bagi 1.000 keluarga martir Palestina.
"Program mulia Raja telah membantu mematahkan blokade Israel di Gaza. Kalau bukan karena Raja Salman saya tidak akan pernah bertemu dengan ibu," ujar Hamasho seperti dilansir Saudi Gazette (16/9).
Ibu Hamasho hidup dengan saudara-saudaranya di Riyadh. Dia melaksanakan ibadah haji tahun ini dengan berharap dapat melihat anaknya.
Hamasho merasa begitu bahagia atas pertemuan ini. Ia masih merasa tidak percaya bahwa ia dapat melihat ibu yang ia sayangi dengan mata sendiri.
Padahal sebelumnya Hamasho merasa tidak memiliki harapan untuk melihat ibunya lagi karena blokade Israel.
Ia mengatakan hal pertama yang ia lakukan ketika bertemu ibunya adalah mencium kepala dan tangannya dan memberinya pelukan untuk melepas kerinduan setelah berpisah bertahun-tahun lamanya. Hamasho
mengucapkan terima kasih yang mendalam kepada pemerintah Saudi dan pihak-pihak yang telah menyambutnya dengan begitu hangat.
"Saya tidak pernah menerima sambutan hangat sebelumnya," katanya.