REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Jamaah haji Indonesia gelombang kedua akan diberangkatkan dari Makkah ke Madinah, Arab Saudi, secara bertahap, untuk menjalankan ibadah arbain atau shalat wajib sebanyak 40 rakaat tanpa putus di Masjid Nabawi mulai 22 September.
"Beberapa hari ini mereka masih tinggal di Makkah dan selanjutnya akan bertolak menuju Madinah. Pertama pada 22 September dan secara berangsur mereka akan menuju Madinah," kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di Jeddah, Jumat waktu Arab Saudi, menjelang kepulangannya ke Tanah Air.
Jamaah haji gelombang kedua adalah kelompok yang memasuki Makkah melalui Jeddah tanpa terlebih dahulu singgah di Madinah. Mereka tiba di Makkah hanya beberapa hari sebelum pelaksanaan puncak haji wukuf di Padang Arafah.
Sementara itu jamaah haji gelombang pertama yang berada di Makkah, pekan ini sedang bersiap kembali ke Tanah Air. Sembilan kelompok terbang (kloter) pertama akan diterbangkan ke Tanah Air, 17 September dan kemudian secara bertahap hingga awal Oktober.
"Kita menempuh persiapan yang lebih dini. Seluruh pemeriksaan bagasi dan penimbangan sudah dilakukan di hotel masing-masing, 2 x 24 jam sebelum keberangkatan. Hal ini dimaksudkan agar proses pemulangan di bandara bisa dipersingkat," katanya.
Barang bawaan jamaah haji Indonesia untuk kopor besar maksimal beratnya 32 kg sedangkan tas kabin maksimal tujuh kg. Jamaah akan mendapatkan lima liter air zamzam sesampainya di debarkasi.
Jamaah haji gelombang pertama akan diberangkatkan dari pemondokan di Makkah 10 jam dari jadwal take off dan harus sudah tiba di Bandara King Abdul Aziz Jeddah enam jam sebelum jadwal take off.