Senin 19 Sep 2016 17:41 WIB

Perpanjangan Musim Umrah Buat Jamaah Lebih Leluasa

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Damanhuri Zuhri
Ilustrasi Jamaah Umrah
Foto: Republika/Natalia Endah Hapsari
Ilustrasi Jamaah Umrah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) mengakui kebijakan perpanjangan musim umrah dari delapan bulan menjadi 10 bulan oleh Kerajaan Arab Saudi, membuat jamaah lebih leluasa untuk melaksanakan ibadah umrah.

''Perpanjangan musim umrah berdampak positif bagi Penyelenggara Perpanjangan Ibadah Umrah (PPIU) dan jamaah umrah asal Indonesia. Jamaah umrah juga lebih leluasa memilih jadwal umrah,'' ungkap Sekjen AMPHURI Budi Firmansyah kepada Republika, Senin (19/9).

Budi mengatakan, dengan adanya perpanjangan musim umrah, tidak akan menimbulkan penumpukan jamaah di bulan-bulan tertentu. "Pasti lebih leluasa dan tidak akan terjadi penumpukan jamaah di bulan-bulan tertentu seperti saat Safar dan Ramadhan, karena biasanya Muharram dan Syawal tidak diperbolehkan untuk umrah oleh Saudi," jelas Budi.

Selain itu juga, program wisata religi selain umrah menjadi keuntungan tambahan bagi jamaah umrah dan Saudi. Selain lebih banyak jamaah yang datang, harapan tur tambahan selain tiga kota Jeddah, Madinah dan Makkah juga segera terwujud.

Jamaah Indonesia telah lama menunggu program tambahan wisata religi ke berbagai kota di Saudi. Travel miliknya, Ahsanta Tours and Travel juga telah mempersiapkan paket umrah tur kota di Saudi.

"Ada dua paket yang sedang kami rancang, umrah plus Thaif dan Umrah plus Madain Saleh, kami mematok kisaran harga paket Rp 26 juta," jelas Budi menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement