REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Kasi Katering Daker Makkah, Evy Nuryana Rifai, mengatakan pihaknya telah menegur penyedia jasa katering karena memberikan menu tempe pada menu layanan katering jamaah. Dilaporkan wartawan Republika.co.id, Didi Purwadi, tempe tersebut permintaan dari jamaah sendiri.
"Ada yang memenuhi permintaan jamaah. Jamaah minta tempe, lalu dikasih tempe sama penyedia. Itu yang tidak boleh karena tidak sesuai dengan ketentuan dalam kontrak. Tapi kita sudah tegur dan tidak diulangi,’’ kata Evy di Syisyah, Makkah, Sabtu (24/9).
Evy mengatakan, pelayanan katering haji sejauh ini tidak ada kendala dan masalah. Jikapun ada masalah seperti kasus pemberian menu tempe, hal tersebut masih bisa ditanggulangi.
Pihaknya pun telah melakukan evaluasi terkait pelayanan katering dari 23 perusahaan penyedia jasa katering pada gelombang pertama, yakni pra-Armina (Arafah-Muzdalifah-Mina). Pihaknya sedang mengumpulkan data-data sebagai bahan evaluasi gelombang kedua, yakni pasca-Armina.
Ada dua hal yang menjadi sorotan evaluasi, yakni distribusi dan produksi. Evy berharap data-data dari tim pengawasanya dan pihak-pihak di lapangan sudah masuk sebelum pelayanan katering berakhir pada 29 September.
"Saya berharap dua hari sebelum pelayanan akhir, sudah masuk sehingga kita bisa akan lihat siapa yang terbaik,’’ katanya. "Walaupun evaluasi gelombang satu sudah mendapatkan ada dapur terbaik, tapi nanti kita akan akumulasi.’’
Total ada 23 dapur atau penyedia jasa layanan katering yang menyediakan menu makanan bagi jamaah selama berada di Makkah. Evy mengatakan, rata-rata dapur mengalami peningkatan di gelombang kedua dari segi pelayanan.
Evy menilai, pelayanan katering di Makkah secara umum berjalan lancar sesuai rencana. Perusahaan penyedia jasa katering sudah memenuhi ketentuan untuk menggunakan chef asli Indonesia. Kinerja perusahaan pun terbilang bagus dibandingkan tahun lalu.
Meskipun demikian, Evy tidak menutup kemungkinan adanya rekomendasi yang mengusulkan agar perusahaan katering tidak diperpanjang kontraknya tahun depan.
‘’Mungkin ada yang direkomendasi, tapi nanti, kita perlu melihat catatan-catatan yang lebih lengkap,’’ kata Evy. "Karena terkait masalah distribusi katering, pihak sektor yang lebih tahu karena mereka yang menerima. Kita selalu aktif menghubungi sektor untuk menanyakan masalah distribusi katering ini.’’