Jumat 14 Oct 2016 14:44 WIB

PPIH Daker Madinah akan Segera Mengakhiri Kerja di Madinah

 Petugas haji  (Republika/Amin Madani)
Foto: Republika/ Amin Madani
Petugas haji (Republika/Amin Madani)

REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja Madinah akan segera mengakhiri masa tugasnya seiring dengan kepulangan kloter jamaah haji terakhir kembali ke tanah air pada Sabtu (15/10) dini hari waktu Arab Saudi.

Selama ini PPIH Daerah Kerja Madinah menempatkan petugas Sektor Khusus Masjid Nabawi di komplek Masjid Nabawi untuk melayani jamaah haji yang membutuhkan bantuan terutama bagi jamaah haji yang kesasar.

Untuk mengapresiasi kerja sama yang baik dengan petugas keamanan Masjid Nabawi, Kepala Daerah Kerja Madinah Nasrullah Jasam melakukan kunjungan silaturahmi dengan Kepala Keamanan Masjid Nabawi, didampingi Kepala Seksi Perlindungan Jamaah Maskat, Kepala Sektor Khusus Masjid Nabawi Slamet Budiyono Sabar, dan Kepala Seksi Media Center Haji, Husni Anggoro.

"Kita berterima kasih selama ini kita banyak dibantu petugas keamanan Masjid Nabawi," ungkap Nasrullah, usai bertemu dengan Kepala Keamanan Masjid Nabawi Abdurrahman Bin Abdullah Al Musyahhan di Kantor Keamanan Masjid Nabawi, Madinah, Kamis (13/10).

Seperti dilaporkan Mohamad Amin Madani, wartawan Republika yang saat ini masih berada di Kota Suci Madinah, Arab Saudi, Nasrullah menuturkan, selama ini petugas misi haji Indonesia mendapatkan perlakuan khusus dibanding misi haji negara lain.

Diantaranya, mendapatkan tempat khusus untuk posko petugas sektor khusus di depan pintu 21 Masjid Nabawi, serta diizinkan untuk menggunakan fasilitas mobil golf di area komplek Masjid Nabawi.

Dalam kesempatan itu, Kepala Keamanan Masjid Nabawi Abdurrahman Bin Abdullah Al Musyahhan mengapresiasi kinerja petugas PPIH dalam melayani jamaah haji dan merasa terbantu dengan kehadiran petugas PPIH di lapangan.

"Negara Indonesia sebagai jumlah jamaah haji yang terbesar, tetapi saya melihat petugas itu hadir di lapangan dan ini informasi yang diperoleh dari petugas kami di lapangan," kata Abdurrahman. Dalam pertemuan itu, Nasrullah juga mengusulkan informasi petunjuk berbahasa Indonesia di komplek Masjid Nabawi untuk membantu jamaah haji Indonesia.

"Kita ada beberapa usulan, antara lain adalah petunjuk dalam bahasa Indonesia, tidak hanya di Raudah dan tempat ziarah tapi juga di sekitar Masjid Nabawi. Petunjuk misalnya tempat wudhu yang selama ini dalam bahasa Arab, bahasa Inggris dan Urdu, petunjuk tempat shalat perempuan tempat shalat laki-laki," ujar Nasrullah. 

Jumlah jamaah haji Indonesia merupakan yang terbesar, pembuatan petunjuk berbahasa Indonesia akan sangat membantu tidak hanya jamaah haji Indonesia tapi juga jamaah haji negara lain yang  berbahasa melayu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement