Selasa 22 Nov 2016 14:32 WIB

Tertinggi dari Pintu-Pintu Surga

Rep: mgrol84/ Red: Agung Sasongko
Jabal Uhud
Jabal Uhud

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jabal Uhud merupakan gunung terbesar di kawasan Madinah, tepatnya terletak di bagian utara kota tersebut. Pemilihan nama Uhud karena posisinya yng tunggal dan tidak berdampingan dengan gunung-gunung lain di sekitarnya.

Rasulullah pernah berkata, “Uhud merupakan pintu tertinggi dari pintu-pintu surga.”

Di lembah gunung Uhud, pernah terjadi peperangan yang dahsyat antara 700 orang kaum muslim melawan 3000 orang kamu musyrik Mekkah. Dalam peperangan yang bernama Perang Uhud itu, sekitar 70 orang kaum muslim gugur di medan perang, termasuk Hamzah bin Abdul Muttalib, paman Nabi Muhammad.

Perang Uhud terjadi pada tahun ke 3 Hijriyah, ketika kaum musyrik Makkah sampai di perbatasan Madinah, umat Islam mengadakan musyawarah bersama para sahabat yang dipimpin oleh Nabi Muhammad. Hasil musyawarahnya yaitu banyak sahabat yang berpendapat agar umat Islam menyambut kedatangan musuh di luar kota Madinah, dan NabiMuhammad menyetujui usulan tersebut.

Pada saat peperangan, Nabi Muhammad menempatkan beberapa orang pemanah di atas gunung Uhud untuk melakukan penyerangan ketika kaum Musyrik Makkah mulai menggempur umat Islam. Dalam peperangan dahsyat tersebut, pada awalnya umat muslim yang mendapat kemenangan gemilang.

Namun, ketika para pemanah turun dari atas bukit untuk mengambil hak kemenangan mereka, posisi para pemanah tadi ditempati oleh Khalid bin Walid, seorang ahli strategi yang memimpin tentara kaum musyrik. Khalid menggerkan tentaranya untuk menyerang kembali kaum Muslim sehingga pada akhirnya umat Islam mengalami kekalahan.

Kembali ke Jabal Uhud, dalam riwayat dari Anas bin Malik dinyatakan bahwaketika Rasulullah menaik gunung Uhud bersama Abu Bakar ash0Siddiq dan Umar bin al-Khatab, gunung tersebut bergetar dan bergoyang. Rasulullah kemudian menghentikan kaki beliau seraya berkata, “Diamlah wahai Uhud, bukanlah siapa-siapa kecuali seorang Nabi dan bergelar dapat dipercaya serta kedua pejuang Syuhada.”

Sumber: Buku Ensiklopedia Peradaban Islam Madinah, ciptaan Dr. Muhammad Syafii Antonio, M.Ec dan Tim TAZKIA, Penerbit Tazkia Publishing.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement