Jumat 30 Dec 2016 16:50 WIB

Mayoritas Warga Meulaboh Urus Paspor untuk Umrah

Rep: antara/ Red: Muhammad Subarkah
Petugas imigrasi melakukan pemeriksaan paspor. (ilustrasi/republika)
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Petugas imigrasi melakukan pemeriksaan paspor. (ilustrasi/republika)

REPUBLIKA.CO.ID, Meulaboh - Kantor Imigrasi Kelas II Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh mencatat jumlah pemohon paspor meningkat 7,38 persen pada tahun 2016.

Dari data yang ada juga diketahui tujuan warga mengurus paspor itu adalah untuk pergi ke Arab Saudi, terutama untuk melakukan umrah. Sebagian kecil lainnya mereka memerlukan paspor dengan tujuan untuk wisata, studi, berobat, dan mengunjungi kerabat di luar negeri.

“Para pemohon umumnya memerlukan paspor untuk umrah, wisata, studi, berobat, dan mengunjungi keluarga di luar negeri, kataKepala Kantor Imigrasi Kelas II-B Meulaboh Ian Fidihanto Markos, di Meulaboh, Jumat pekan silam.

Data pihak Imigrasi Meulaboh, untuk tahun 2016 secara keseluruhan masih kami himpun. Namun hingga 15 Desember 2016 sudah ada peningkatan 7,38 persen di bandingkan jumlah data tahun 2015 untuk semua kegiatan," katanya.

Markos menagatakn, pada berjalan, jumlah paspor yang diterbitkan sudah 5.374, sementara selama 2015 hanya 5.005 atau meningkat 7,38 persen.

Jumlah tersebut termasuk untuk semua kegiatan Surat Perjalanan Republik Indonesia (SPRI), Izin Tinggal Tetap (ITAP), Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS), KITAS baru, Perpanjangan KITAS, alih status, perubahan status Izin Tinggal Kunjungan (ITK), Multiple Exit Re-Entry Permit (Merp), REP dan EPO.

Wilayah kerja kantor Imigrasi kelas II-B Meulaboh mencakupi delapan kabupaten/kota di pesisir barat selatan Provinsi Aceh, meski sebagian keberadaan warga lebih dekat dengan provinsi lain, seperti Kabupaten Aceh Singkil yang dekat dengan Imigrasi Kelas II Sibolga, namun lebih memilih ke Imigrasi Meulaboh.

Sementara itu Kasi Lalintuskim Kantor Imigrasi Meulaboh, Jamaluddin menjelaskan, paspor untuk kegiatan pekerja WNI masih kosong, walaupun demikian pihak tetap memberikan pelayanan terhadap pengurusan itu dengan persyaratan berbeda.

"Untuk paspor kegiatan WNI bekerja, kalau ada tetap kita layani, cuma persyaratanya berbeda. Kalaupun ada warga kita yang mengurus paspor wisata di sini ternyata di sana (luar negeri) bekerja, itu di luar sepengetahuan kita," kata Jamaluddin.

Dalam setiap hari jumlah warga yang mengurus paspor 20-40 orang atau bahkan bisa lebih. Mayoritas warga memerlukan paspor untuk umrah ke Arab Saudi. Selebihnyaunuk berobat, berwisata, dan studi banding kegiatan sekolah seperti ke Negara Malaysia, Thailand dan Singapura.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement