IHRAM.CO.ID, JEDDAH -- Senyum merekah di wajah-wajah jamaah umrah yang sempat tertahan di hotel Roshan Al Azhar, Jeddah, sejak 28 Desember lalu. Mereka yang berjumlah 70 orang itu kini bisa pulang ke Tanah Air pada Senin (9/1) waktu setempat.
"Kami sangat senang pada malam ini bapak ibu sudah mendapatkan tiket, semoga pada tanggal 9/1 ibu bapak dapat terbang kembali ke Tanah Air berjumpa dengan sanak famili," ucap Konjen RI di Jeddah, Mohamad Hery Saripudin, dalam rilisnya yang diterima Republika.co.id, Sabtu (7/1). Acara pemberian tiket secara simbolis diserahkan oleh Konjen RI dihadiri Staf Teknis Haji, Ahmad Dumyathi Bashori; Teknis Imigrasi, Ibnu Ismoyo dan pihak provider PT. M dan AT.
Mohamad mengatakan perusahaan provider visa Indonesia berinisial M yang memberangkatkan 102 jamaah asal Pontianak yang sempat tertahan di Jeddah sejak 28 Desember lalu tersebut akhirnya berhasil mendapatkan tiket pulang bagi para jamaah. Mitra bisnis M yang berpusat di Makkah berinisial AT bersedia membelikan tiket untuk 70 jamaah yang masih tersisa.
Jamaah umrah asal Pontianak tersebut akan diberangkatkan pulang dengan maskapai Lion Air GT.111B (9 Januari pukul 21.35). Termasuk salah satu jamaah sakit yang sedang dirawat di King Fahd Hospital, yang sudah dinyatakan sehat. Sebelumnya 32 orang jamaah telah pulang secara mandiri setelah semua janji pihak maskapai Mega Maldives Air tak kunjung terwujud.
Ahmad Dumyathi mengatakan proses pemulangan ini tidak terlepas dari peran Subdit Umrah Direktorat Haji dan Umrah Kemenag yang terus mendesak pihak provider visa PT. M agar bisa mencari solusi pemulangan jamaah segera. "Dalam pemulangan bapak ibu ada peran aktif subdit umrah di Jakarta," kata Dumyathi.
Dalam kasus seperti ini, kata Ahmad, tidak ada peran asosiasi travel yang urun rembuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi travel dan jamaah. Padahal, ada kewajiban travel yang dibayarkan kepada asosiasi pada setiap visa yang dikeluarkan.