Kamis 12 Jan 2017 15:12 WIB
Antrean Haji Reguler Memanjang

CEO Nuryadin: Banyak Warga Minati ONH Khusus

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Agus Yulianto
Seorang panitia pelaksana ibadah haji ONH plus tengah merapihkan kain ihram. (Ilustrasi)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Seorang panitia pelaksana ibadah haji ONH plus tengah merapihkan kain ihram. (Ilustrasi)

IHRAM.CO.ID,‎ JAKARTA -- Masyarakat Indonesia, saat ini, dinilai mulai banyak meminati jalur haji khusus atau ONH plus. Kondisi ini sebagai dampak dari antrean haji reguler di Indonesia yang sudah sangat panjang yakni belasan hingga puluhan tahun.

Di Makassar misalnya, antrean haji reguler mencapai 20 tahun. Untuk itu, pemerintah diminta menambah kuota haji khusus. "ONH khusus ditambah juga. Bagi sebagian orang yang ingin berhaji, biaya bukan masalah karena yang reguler masa tunggunya sangat panjang," kata CEO Madinah Iman Wisata Nuryadin Yakub kepada Republika.co.id, Kamis (12/1).

Masa tunggu ONH khusus, kata dia, hanya sekitar lima tahun. Nuryadin menyebut selain karena masa tunggu yang lama, alasan banyaknya masyarakat yang meminati ONH khusus juga lantaran tingkat kesejahteraan meningkat.

"Kalau ada orang (Muslim) yang sudah sukses ditanya apa keinginannya, kebanyakan menjawab ingin memberangkatkan haji orang tua," ujarnya. Untuk itu, mereka memilih ONH khusus yang tidak memakan waktu begitu lama, mengingat faktor kesehatan dan usia orang tuanya.

Faktor kesehatan dan usia ini, kata dia, hendaknya menjadi pertimbangan pemerintah untuk segera melegalkan penyelenggaraan haji non-kuota. Sebab, cukup banyak calon jamaah berusia senja yang menunggu lama untuk dapat menjejakkan kakinya ke Tanah Suci. Toh, menurut Nuryadi, beberapa orang di Kerajaan Arab Saudi memiliki hak prerogatif untuk mengundang pihak lain berhaji. "Kalau pemerintah tidak sanggup (mengatasi antrean haji yang begitu lama), sebaiknya haji non-kuota dilegalkan saja," ujarnya.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement