Senin 16 Jan 2017 23:27 WIB

Kemenkes akan Tambah Jumlah Tenaga Medis Haji 2017

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Maman Sudiaman
Jamaah Haji
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Jamaah Haji

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Penambahan jumlah kuota jamaah haji 2017 dinilai akan berdampak pada jumlah tenaga kesehatan. Tahun ini, ada normalisasi kuota haji Indonesia sekaligus ada penambahan kuota, sehingga total ada tambahan sekitar 50 ribu lebih kuota dibanding tahun lalu. 

"Bayangkan sekarang (jamaah) tambah sekitar 50 ribu. Kami hitung masih secara kasar, minta dua dokter dan dua perawat per kloter, tapi masih ingin perhalus lagi," ujar Menteri Kesehatan Nila F Moeloek saat rapat kerja dengan Komisi VIII DPR RI, Senin (16/1). 

Tahun lalu, setiap satu kloter yang berisi sekitar 360 hingga 380 orang dilengkapi satu dokter dan dua perawat. Untuk musim haji tahun ini, per kloter diperkirakan berisi sekitar 450 jamaah.

Menurut dia, sebaiknya penambahan layanan kesehatan bagi para jamaah tidak hanya terpaku pada kuantitas pelayan kesehatan, tetapi juga pada kualitasnya. "Harus disimulasi terlebih dulu, lagi pula ini ada kaitannya juga dengan anggaran," kata dia. 

Komisi VIII DPR RI meminta penambahan kuota diprioritaskan untuk calon jamaah haji lanjut usia (lansia). Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin pun sudah menyatakan bahwa penambahan kuota akan diutamakan untuk calon jamaah berusia 75 tahun ke atas. Nila memprediksi, adanya penambahan jamaah lansia di 2017 akan meningkatkan risiko pada tenaga medis. "Kalau ditingkatkan jumlah lansia, kami yang akan kena risikonya," ujarnya. Untuk itu, pemerintah harus memikirkan baik-baik kuantitas dan kualitas tenaga kesehatan bagi para jamaah haji. 

Dia mengatakan berdasarkan pengalaman musim haji lalu, penyebab terbesar meninggalnya jamaah di atas usia 60 tahun akibat penyakit kardiovaskular yakni sebesar 53 persen, kemudian masalah pernapasan 27 persen, dan lainnya 20 persen. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement